Dianggap Keterlaluan, Kadinkes Minta Warga Tak Kucilkan Keluarga PDP

- 29 April 2020, 20:41 WIB
KADINKES BONDOWOSO
KADINKES BONDOWOSO /

KABAR BESUKI - Tak hanya pasien positif Corona yang mendapat perlakuan tak menyenangkan di masyarakat. Di Bondowoso, sejumlah anggota keluarga dari Pasien Dalam Pantauan (PDP) dijauhi oleh tetangganya.

PDP tersebut, adalah Hj Aisyah (57 tahun). Warga RT 019 RW 003, Desa Grujugan Kidul Kecamatan Grujugan. Dia dinyatakan reaktif, setelah dilakukan rapid test. Namun seperti diketahui,  hasil rapid tak bisa dijadikan ukuran bahwa pasien positif Covid-19.

Putri kedua dari Hj Aisyah. Hj Sofi menuturkan, bahwa dirinya bersama anggota keluarga yang lain sudah dirapid test. Hasilnya non reaktif (negatif). Namun dia justru dikucilkan oleh tetangganya.

“Namanya tetangga di sini tidak mau semua kepada saya. Kita sekeluarga dianggap positif Corona. Bahkan sebagian keluarga juga tak mau ketemu saya,” cerita dia dengan haru.

Bahkan kata dia, hal itu berdampak pada kegiatannya sebagai pedagang . Di mana tak ada lagi yang mau beli-beli di tokonya.

“Satu es saja tak laku. Hari ini saya buka toko, tak ada yang belanja. Lewat di depan rumah saja orang-orang menjauh. Bahkan sebelumnya sama sekali tidak ada yang lewat,” jelasnya.

Bahkan mau bersosialisasi kata dia, juga dijauhi oleh tetangga. Sehingga dia memilih untuk tidak lagi Shalat Tarawih, sejak Ramadhan ini.

“Kalau saudara, jangankan mau datang. Ngubungi lewat HP saja tidak ada, karena takut Corona,” akunya, Rabu (29/4/2020).

Menurutnya, total ada delapan anggota keluarga yang tinggal bersama. Namun semua sudah dirapid test Senin (27/4/2020) kemarin dan dinyatakan non reaktif.

“Kondisi ibu sehat. Alhamdulillah. Tapi kalau ada tamu tetap jaga jarak. Sekarang ada di rumah,” terangnya.

Sementara juru bicara Gugus Tugas Covid-19 Bondowoso, Dokter Muhammad Imron menerangkan, bahwa paisen tersebut baru hasil rapid test yang reaktif.

“Betul. Ini masih nunggu hasil swab PCR,” katanya.

Adapun untuk rapid test kata dia, tidak bisa dijadikan tolok ukur bahwa pasien tersebut positif Covid-19.

“Rapid test itu, bukan sarana untuk memastikan seorang itu terkena Covid-19 atau tidak. Rapid test itu digunakan hanya untuk surveilans,” katanya.

Oleh karena itu, Kepala Dinas Kesehatan Bondowoso ini mengimbau kepada masyarakat agar tidak perlu mengucilkan keluarga pasien.

“Jadi jangan berlebih, pasien PDP sendiri sudah ditangani dan dipantau oleh petugas. Sehingga dipastikan pasien tetap aman,”imbuhnya.

Dokter Imron juga mengimbau masyarakat tetap menggunakan masker jika keluar. Rajin cuci tangan dan mengikuti protokol kesehatan Covid-19. ***

Editor: Surya Eka Aditama


Tags

Terkini