Jelang Vonis 2 Oknum Polisi Terdakwa Tragedi KM 50, Refly Harun Berharap Proses Hukum Berjalan Adil

- 18 Maret 2022, 07:15 WIB
Jelang Vonis 2 Oknum Polisi Terdakwa Tragedi KM 50, Refly Harun Berharap Proses Hukum Berjalan Adil.
Jelang Vonis 2 Oknum Polisi Terdakwa Tragedi KM 50, Refly Harun Berharap Proses Hukum Berjalan Adil. /Tangkap Layar YouTube.com/Refly Harun

"Kita tidak tahu ya, apakah nanti skenarionya adalah tidak ada banding dan kasasi sehingga ini inkracht dan kemudian bisa dijadikan standar pembuktian bahwa apa yang dikatakan Habib Bahar itu adalah keliru dan salah," katanya.

Baca Juga: Habib Bahar Dituduh Sebar Hoax Tragedi KM 50, Muhammad Taufiq: Bagaimana Bisa? Pengadilan Belum Memutuskan Kok

Lebih lanjut, Refly Harun juga menyoroti pernyataan Aziz Yanuar selaku kuasa hukum FPI yang turut menyoroti dan mengawal tragedi KM 50 hingga tuntas ke akar-akarnya.

Meski tak mampu banyak melontarkan pernyataan terkait tragedi KM 50 berdasarkan opini pribadinya, dia juga menganggap bahwa Aziz Yanuar yakin bahwa dua oknum polisi hanya sedikit dari sekian banyak orang yang terlibat dalam pembunuhan enam orang anggota Laskar FPI.

"Ini wilayah yang terus terang saja membuat kita terdiam, tidak bisa berkata apa-apa. Kalau Aziz Yanuar meyakini bahwa polisi hanya sedikit dari banyak yang terlibat, kita tidak tahu siapa saja yang dianggap terlibat tersebut," ujar dia.

Baca Juga: Pakar Hukum Pidana Ini Minta Tragedi KM 50 Harus Diungkap Tuntas Hingga Soroti Kasus Habib Bahar

Refly Harun menegaskan bahwa penegak hukum dan penegakan hukum harus dikritik dan dikontrol bersama, karena kepolisian dibiayai oleh negara melalui uang rakyat yang disetorkan melalui pajak.

Atas dasar tersebut, dia mengatakan bahwa rakyat berhak untuk mengontrol kinerja aparat penegak hukum maupun aspek penegakan hukum itu sendiri, khususnya mengenai tragedi KM 50.

Dia merasa tak yakin jika hanya ada dua orang oknum polisi yang terlibat tragedi KM 50, karena tragedi tersebut telah menewaskan enam orang anggota Laskar FPI sekaligus saat kejadian berlangsung.

"Yang kita kritik dan kontrol adalah penegak hukum dan penegakan hukum yang notabene digunakan dari uang pajak rakyat. Jadi rakyat boleh sebenarnya mengontrol, mempertanyakan 'Apa iya hanya dua orang yang terlibat?', padahal yang hilang nyawanya ada enam orang, gak tanggung-tanggung," tuturnya.***

Halaman:

Editor: Rizqi Arie Harnoko

Sumber: YouTube Refly Harun


Tags

Terkait

Terkini