Dikenal Sering Kritik Presiden Jokowi, Rocky Gerung: Saya Nggak Memusuhi Negara, Saya Menyumbang Pikiran

- 5 April 2022, 11:26 WIB
Dikenal Sering Kritik Presiden Jokowi, Rocky Gerung: Saya Nggak Memusuhi Negara, Saya Menyumbang Pikiran.
Dikenal Sering Kritik Presiden Jokowi, Rocky Gerung: Saya Nggak Memusuhi Negara, Saya Menyumbang Pikiran. /Tangkap Layar YouTube.com/Refly Harun

KABAR BESUKI - Pengamat politik dan akademisi Rocky Gerung dikenal sebagai salah satu sosok yang sering melontarkan kritik terhadap kebijakan Presiden Jokowi.

Rocky Gerung membantah tudingan yang menyebut bahwa dirinya memusuhi negara, meski sering memberi kritik terhadap Presiden Jokowi.

Rocky Gerung menegaskan bahwa dirinya memang sering memberi kritik terhadap kekuasaan sejak zaman Orde Baru, bahkan ketika jabatan Presiden RI dipegang teman diskusinya sendiri.

"Saya memang pengkritik kekuasaan, bukan pengkritik negara. Saya mengkritik Soeharto, lalu Soeharto diganti oleh Habibie, oleh Gus Dur, teman saya diskusi, bercanda, segala macem," kata Rocky Gerung sebagaimana dikutip Kabar Besuki dari kanal YouTube Refly Harun pada Selasa, 5 April 2022.

Baca Juga: Rocky Gerung Sebut Jokowi ‘Bengis’ dalam Ambisi Berkuasa: Semuanya Dipalsukan dalam Pencitraan Kamera

Rocky Gerung juga menceritakan pengalamannya ketika melihat Gus Dur bertemu dengan Tommy Soeharto di Hotel Borobudur.

Setelah melihat kejadian tersebut dan diberi kesempatan berbicara kepada publik, dia menyerukan agar Gus Dur dilengserkan karena dicurigai akan tetap melanjutkan praktik kolusi, korupsi, dan nepotisme (KKN).

"Suatu waktu, Gus Dur bertemu dengan Tommy Soeharto di Hotel Borobudur. Saya bicara ke publik, turunkan Gus Dur! Karena belum apa-apa udah ketemu Tommy Soeharto," ujarnya.

Mantan pengajar sekaligus alumni Universitas Indonesia (UI) itu turut menegaskan bahwa apa yang dia lakukan sama sekali tak dimaksudkan untuk memusuhi negara, melainkan menyumbang pikiran untuk kemajuan negara.

"Saya nggak memusuhi negara, saya menyumbang pikiran buat negara," katanya.

Baca Juga: Nelayan Klungkung Menjerit Akibat Kelangkaan Solar, Rocky Gerung Sindir Pencitraan Mandalika oleh Jokowi

Mengenai kritik terhadap Presiden Jokowi, Rocky Gerung mengaku sering melakukan hal tersebut karena beban yang akan ditinggalkan pada presiden penggantinya.

Filsuf asal Manado itu menjelaskan, selama Presiden Jokowi berkuasa ada beban utang senilai Rp10.000 triliun, keretakan bangsa, buruknya KPK, buruknya ekonomi, dan burukya indeks demokrasi yang harus ditanggung.

Selain itu, dia juga menyoroti pemerintahan Presiden Jokowi yang semakin dikuasai oleh oligarki.

"Saya lihat Presiden Jokowi kalaupun tidak terpilih lagi, dia akan meninggalkan beban pada presiden berikutnya. Beban Rp10.000 triliun, beban keretakan bangsa, beban KPK yang buruk, beban ekonomi yang buruk, beban indeks demokrasi yang buruk, oligarki, macem-macem tuh," ujar dia.

Baca Juga: Sebut Presiden Jokowi Tak Punya Prestasi dan Ambisi Berkuasa, Rocky Gerung: Jokowi Itu Bermental Otoriter

Rocky Gerung turut menyampaikan kekhawatiran bahwa pengganti Presiden Jokowi juga terancam akan jatuh dalam waktu cepat

Sebab, tingginya beban negara yang harus ditanggung oleh pengganti Presiden Jokowi akan dimanfaatkan oleh pihak oposisi di masa yang akan datang, di mana mereka saat ini masih bergabung dalam kubu kekuasaan.

"Jangan-jangan begitu presiden baru terpilih di 2024, seminggu kemudian dia jatuh juga karena nggak mampu memegang a premo alledendus yang ditinggalkan oleh Presiden Jokowi," tuturnya.***

Editor: Rizqi Arie Harnoko

Sumber: YouTube Refly Harun


Tags

Terkait

Terkini