Kata Henri, tak tahu kenapa Amerika Serikat ikut campur dengan PeduliLindungi, padahal negara lain juga kurang lebih menggunakan aplikasi serupa dalam penanganan Covid-19.
“AS mulai ngributin Peduli Lindungi. Padahal negara lain jg pakai platform serupa. Tp maklum krn PL melesat mjd platform 6 besar saingi TikTok, yg bisa dikembangkan jd SupperApp Indonesia. Hati2 jg krn Indo abstain soal Rusia lho,” tulis Henri Subiakto.
Menurut Henri Subiakto, bisa jadi negara adidaya seperti Amerika Serikat mulai khawatir dengan tuntutan yang dilakukan di Indonesia seperti ‘PeduliLindungi’.
Berkat data yang diperoleh Henri Subiakto, aplikasi PeduliLindung berkembang pesat dan kemungkinan akan menjadi platform besar di masa depan.
Menurut Henri Subiakto, laporan AS terkait pelanggaran HAM terkait aplikasi ‘PeduliLindungi’ diduga erat kaitannya dengan absennya Indonesia dari konflik Rusia-Ukraina.***