Badan Industri Indonesia Yakin Larangan Ekspor Minyak Sawit dapat Berakhir Pada Bulan Mei

- 29 April 2022, 10:11 WIB
Orang berbelanja minyak goreng di sebuah Supermarket/
Orang berbelanja minyak goreng di sebuah Supermarket/ /Twitter/@ReutersAsia/

“Langkah-langkah sebelumnya untuk menurunkan harga telah gagal karena masalah distribusi, bukan kekurangan pasokan di pabrik, tetapi saya yakin atas penugasan pemerintah terhadap badan pengadaan makanan Bulog dan perusahaan negara lainnya untuk menangani distribusi,” kata Sinaga.

"Akan sukses besar, tidak butuh waktu lama. Setelah lebaran, pasar akan kebanjiran," sambungnya.

Pasar telah menunjukkan kelegaan ketika menteri ekonomi utama Indonesia mengatakan pada hari Selasa bahwa larangan itu hanya akan mencakup olein sawit yang dimurnikan, diputihkan, dan dihilangkan baunya (RBD), tetapi sehari kemudian pihak berwenang mengumumkan produk lain juga turut dimasukkan.

Hal itu berdampak langsung pada harga minyak nabati global, mengirim minyak sawit berjangka di Malaysia naik 9,8 persen. Kegelisahan menyebar ke pasar pada hari Kamis saat larangan itu mulai berlaku.

Menteri Perdagangan, Muhammad Lutfi, mengatakan keputusan itu diambil setelah mempertimbangkan dengan cermat dan memantau pasokan minyak goreng setiap hari.

Baca Juga: Pemerintahan Jokowi Dinilai Gagal dan Lemah, Mahfud MD Bereaksi: Itu Ngaco!

“Saya harap kita semua memahami urgensi kebijakan ini,” kata Luthfi.

Asosiasi minyak sawit GAPKI mengatakan industri tersebut bekerja sama dengan pemerintah untuk memastikan pasokan minyak goreng yang terjangkau, tetapi mendesak pihak berwenang untuk menghindari larangan panjang dan menghancurkan ekspor minyak sawit.

“Pelarangan total ekspor CPO dan semua produk lainnya, jika berkepanjangan, akan berdampak sangat negatif tidak hanya bagi perusahaan perkebunan, kilang dan pengemasan, tetapi juga jutaan petani kecil,” kata GAPKI dalam sebuah pernyataan.

Menunjukkan tekad Indonesia untuk menegakkan larangan tersebut, angkatan lautnya pada hari Kamis mengatakan telah menyita dua kapal tanker yang membawa minyak kelapa sawit mentah, olein sawit dan metanol untuk ketidaksesuaian dokumen sehari sebelum tindakan tersebut berlaku.

Halaman:

Editor: Yayang Hardita

Sumber: channelnewsasia


Tags

Terkait

Terkini