Diterpa Hoax TNI Bakal Kudeta, Mahfud MD: Amerika Latin Jika Tak Bisa Mengatasi Korupsi, Militernya Kudeta

KABAR BESUKI – Menko Mahfud MD mencoba meluruskan soal hoax yang bernarasi dirinya seolah menyebut TNI akan melakukan kudeta.

Namun, Mahfud MD menegaskan dirinya tidak pernah membuat pernyataan ini.

Mahfud MD hanya menyebut kudeta di Amerika Latin terjadi jika negara tidak mampu mengatasi perpecahan dan korupsi yang mewabah.

Selain itu, Mahfud MD mengingatkan agar kudeta seperti di Amerika Latin tidak boleh terjadi di Indonesia.

Baca Juga: Berikut 6 Tips Aman dan Sehat dalam Melakukan Perjalanan Mudik Lebaran, Salah Satunya Hindari Gunakan Motor

Dengan demikian, menurut dia, pada pemilu 2024, Indonesia harus mampu memilih pemimpin yang kuat.

“Sy jg tak prnh bilang TNI akan kudeta. Yg sy bilang, di Amerika Latin jika negara tak bs mengatasi perpecahan dan korupsi merajalela maka militernya kudeta dgn dalih menyelamatkan negara. Di Indonesia jgn terjadi itu. Pemilu 2024 hrs memilih strong leader krn yg skrng hrs diganti,” tulis Mahfud MD.

Mahfud MD juga berulang kali menegaskan bahwa dia tidak pernah menganggap kepemimpinan presiden saat ini lemah dan gagal dan harus diganti.

Baca Juga: One Way Tol Cikampek KM 47-KM 414 Diperpanjang: Cek Jadwal Filtrasi Ganjil Genap

Sementara itu, Mahfud MD juga menambahkan bahwa ada dua masalah besar yang dihadapi Indonesia, yaitu polarisasi ideologis dan endemik korupsi.

Oleh karena itu, pada Pilkada 2024, pemimpin yang kuat harus disiapkan agar Indonesia mampu mengatasi dua masalah besar tersebut.

“Kalau soal keberhasilan, survai2 dari lembaga independen menunjukkan kepercayaan publik msh tinggi, skor penegakan hukum naik dari 49,1 pd 2019 menjadi 64 pd Pebruari 2022. Gagalnya dimana? Mau menyerah krn apa? Paling2 pembuat hoax membuat hoax lg dan bilang itu survai abal2,” tulis Mahfud MD.

Cuitan Mahfud MD di Twitter miliknya itu menuai komentar dari netizen.

Baca Juga: Ramal Peluang Ganjar Pranowo Menang di Pemilu 2024, Denny Darko: Siapapun Wakilnya, Dia Pasti Menang

"Jangan terjadi ya pak.. Bapak masih didalam lingkungan istana," tulis komentar dari akun @kusnandar78.

"Bapa waktu dulu bikin skripsi bikin survey ga? Taukan survey bisa diubah angkanya sesuai kebutuhan kita," tulis komentar dari akun @Ridwan_RN.

"Jika survey 1000 org keluarga dari komisaris menteri pejabat aparatur pemerintah..pasti pak tinggi..coba survey jangan pake telpon langsung ke rakyat yg ga punya ponsel ga tau sosmed..lebih dr 1000 org juga saya yakin pak survey nya josss," tulis komentar dari akun @sholehachmad36.***