KABAR BESUKI – Rektor Institute Teknologi Kalimantan (ITK) Budi Santosa Purwokartik kini jadi buah bibir masyarakat usai status media sosialnya viral.
Dalam status media sosialnya itu, rektor ITK tersebut menceritakan pengalamannya saat mewawancarai mahasiswa calon penerima beasiswa LPDP.
Rektor ITK tersebut dianggap rasis karena menyindir salah seorang mahasiswi yang menutup kepala (berhijab) seperti manusia gurun.
“Dan kebetulan dari 16 yang saya harus wawancara, hanya ada 2 cowok dan sisanya cewek, dari 14, ada 2 tidak hadir, jadi 12 mahasiswi yang saya wawancarai, tidak satu pun menutup kepala ala manusia gurun, otaknya benar-benar opemind,” tulis Rektor ITK Budi Santoso Purwokartiko seperti dari laman Facebook pribadinya.
Tulisan Rektor ITk yang dianggap menyindir mahasiswi yang menggunakan hijab layaknya manusia gurun itu sontak menuai kecaman dari berbagai pihak, salah satunya disampaikan oleh Ketua Bidang dakwah dan Ukhuwah Majelis Ulama Indonesia (MUI) Cholil Nafis.
Melalui cuitannya di Twitter, Cholil Nafis ikut mengecam pernyataan rektor ITK yang dianggap rasis dan tak pantas menyandang gelar guru besar.
Cholil Nafis mendesak agar Rektor ITk tersebut diberi sanksi dan pelajaran karena pernyataannya yang sangat rasis.