Akan tetapi, dia juga menilai Rektor ITK telah memiliki pemahaman Islam yang keliru khususnya mengenai mahasiswi berhijab, dan dia juga menegaskan tak ada satupun ayat Al-Qur'an yang mendorong ajaran radikalisme.
"Saya kira itu mungkin kesalahan asumsi yang selama ini memaknai Islam sangat sentimental. Padahal tidak ada ayat-ayat yang membangun konstruksi kekerasan, radikalisme," katanya.
Lebih lanjut, Fauzul Iman juga menerangkan sifat keterbukaan Allah SWT dalam firman-Nya melalui Al-Qur'an tanpa ditutupi sepeserpun.
Menurutnya, penjelasan ayat Al-Qur'an yang gamblang membuat banyak kalangan orientalis dunia akhirnya mencintai Al-Qur'an.
Bahkan kata dia, kecintaan sejumlah kaum orientalis dunia telah berhasil mendorong mereka untuk memeluk agama Islam.
"Keterbukaan Tuhan di dalam suci sedemikian dramatis diterangkan, tidak ditutupi dan dibuka. Itulah yang membuat orang-orang orientalis sangat mencintai Qur'an, sehingga mereka masuk Islam," ujar dia.
Dengan penjelasan tersebut, Fauzul Iman menegaskan bahwa tidak sepantasnya siapapun khususnya umat Islam untuk memahami Islam sebagai agama radikal.
Menurutnya, pemahaman Islam yang digambarkan seolah-olah mengajarkan paham radikalisme sebagaimana yang disampaikan oleh Rektor ITK merupakan pemikiran yang sangat picik.