Network
KABAR BESUKI - Maraknya kasus penistaan agama yang
dilakukan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab membuat masyarakat geram, bahkan ada yang melakukan tindakan yang sengaja melecehkan agama lain.
Salah satunya yaitu mengenai video viral seorang remaja yang dengan sengaja menginjak kitab suci umat Islam, Al-Quran.
Dalam video yang tersebar di media sosial, ada seorang pria yang dengan sengaja menginjak Al-Quran dengan menggunakan kakinya.
Video berdurasi 14 detik itu memperlihatkan seorang pria memakai baju biru sedang memegang Al-quran dengan nada provokasi lalu menginjaknya.
Banyak pihak yang menyayangkan video yang dibuat oleh pria yang ada dalam adegan video yang beredar.
Selain itu, masyarakat yang beragama Islam merasa geram atas tingkah laku pria tersebut.
Setelah ditelusuri, video tersebut dibuat oleh 2 orang yang merupakan pasutri.
Hal ini terlihat dari berhasilnya pihak kepolisian yang menangkap kedua orang yang berada di daerah Sukabumi.
Seperti dilansir Kabar Besuki dari laman YouTube TvOneNews, Polres Sukabumi Kota berhasil menangkap 2 orang yang berinisial CER dan SL yang merupakan pasangan suami istri.
Kurang dari 24 jam tersangka penginjak Al-quran itu berhasil diamankan oleh petugas Reskrim Polres Sukabumi pada Kamis, 5 Mei 2022.
Motif keduanya melakukan perbuatan yang sangat membuat geram masyarakat tersebut sangat mencengangkan.
Keduanya ternyata merupakan salah satu penganut agama Islam juga, namun karena suatu alasan pria yang ada di dalam video melakukan hal itu.
Alasan keduanya melakukan itu ternyata karena kurang harmonisnya kehidupan rumah tangga.
Diketahui video tersebut dibuat sudah lama sejak tahun 2020, bahkan diketahui juga pembuatan video itu ternyata atas perintah istrinya.
CER yang merupakan suami sering meninggalkan sang istri hingga sangat lama bahkan berbulan-bulan tidak pulang.
Atas dasar tersebut sang istri akhirnya meminta suami untuk melakukan sumpah.
Sang istri, SL meminta agar suaminya CER melakukan adegan tersebut untuk mengancam agar tidak mengulangi perbuatannya yang sering pergi dari rumah.
Berdasarkan keterangan pelaku, perbuatan mereka tersebut tidak terlibat dengan organisasi apapun atau aliran manapun, sematan-mata murni atas keperluan pribadi.
Nasi sudah menjadi bubur, jejak digital di media sosial memang bisa dilacak, maka dari itu gunakanlah media sosial sebijak mungkin.***
