Sosok Pengusaha Ini Sebut Tiket Borobudur Rp750 Ribu Terlalu Murah: Tidak Boleh Ada yang Naik ke Candi

- 6 Juni 2022, 16:45 WIB
Sosok Pengusaha Ini Sebut Tiket Borobudur Rp750 Ribu Terlalu Murah: Tidak Boleh Ada yang Naik ke Candi
Sosok Pengusaha Ini Sebut Tiket Borobudur Rp750 Ribu Terlalu Murah: Tidak Boleh Ada yang Naik ke Candi /PEXELS/Linda Gschwentner

KABAR BESUKI – Sosok pengusaha bernama Harjanto Halim blak-blakan menyebut bahwa tiket masuk Candi Borobudur seharga Rp750 ribu dianggap terlalu murah.

Sebelumnya dikabarkan bahwa tiket masuk Candi Borobudur naik Rp750 ribu dan nominalnya dinilai terlalu mahal.

Hal tersebut sehingga dikhawatirkan akan menyulitkan masyarakat untuk mengunjungi Candi Borobudur.

Baca Juga: Luhut Sebut Tiket Borobudur Rp750 Ribu Belum Keputusan Final dan Masih Bisa Diturunkan: Segera Mengkaji Lagi

Namun, di tengah berbagai keluhan dan keberatan masyarakat atas peningkatan kunjungan Candi Borobudur, pengusaha Harjanto Halim berpendapat sebaliknya.

Menurutnya, tiket masuk Candi Borobudur sebesar Rp750 ribu masih terlalu murah.

Harjanto Halim menjelaskan mengapa tiket masuk Borobudur senilai Rp750 ribu terlalu murah dalam sebuah tayangan video TikTok dengan nama pengguna @harjanto_marimas.

Baca Juga: Luhut Pandjaitan Minta World Surf League 'WSL' Kembali Digelar di Banyuwangi, Andrew: Penyelenggara Terbaik

Padahal, menurutnya, Candi Borobudur merupakan tempat suci dan salah satu warisan budaya luhur bangsa Indonesia.

Harjanto Halim menambahkan, untuk tempat ibadah yang sakral tidak boleh ada yang masuk ke Candi Borobudur.

Oleh karena itu, nilai nominal Rp750 ribu tidak sebanding dengan nilai sacral Candi di Magelang, Jawa Tengah.

Baca Juga: Rahmat Masri Bandaso Sebut Palopo Kini Lebih Modern, Meski Dulunya Merupakan Kota Kerajaan

“Dibayar berapapun, seharusnya tidak boleh ada yang naik ke Candi Borobudur. 750 ribu terlalu murah untuk sebuah warisan yang sangat luar biasa,” kata Harjanto Halim.

Dan jika ada yang ingin masuk ke Candi Borobudur, terutama bagian atasnya, menurut Harjanto Halim, bisa dilakukan jika ada izin khusus dari pemerintah.

Harjanto Halim kemudian berargumen bahwa, di sejumlah negara lain, tempat-tempat yang dianggap keramat tidak boleh dikunjungi atau dikunjungi sembarang orang, karena dianggap mengurangi kesuciannya.***

Editor: Aliefia Rizky Nanda Herita

Sumber: TikTok


Tags

Terkait

Terkini

x