Pemerintah Dianggap Gagal Turunkan Harga Minyak Goreng, Said Didu: Kalian Berjuang untuk Siapa

- 9 Juni 2022, 08:00 WIB
Pemerintah Dianggap Gagal Turunkan Harga Minyak Goreng, Said Didu: Kalian Berjuang untuk Siapa
Pemerintah Dianggap Gagal Turunkan Harga Minyak Goreng, Said Didu: Kalian Berjuang untuk Siapa /Foto: Twitter @msaid_didu/

KABAR BESUKI – Muhammad Said Didu mengomentari soal Pemerintah yang dianggap gagal untuk menurunkan harga minyak goreng.

Sosok Mantan Sekretaris BUMN itu mencontohkan kebijakan Pemerintah berdampak negatif bagi masyarakat.

Salah satu elemen yang terlihat adalah penutupan 6 pabrik minyak goreng dan ini mungkin karena mereka tidak ditebar.

Baca Juga: Bocor Curhatan Hati Eril yang Ditulis 8 Tahun Lalu: Saya Memiliki Keluarga Bahagia

Sebelumnya, harga minyak goreng di pasaran masih jauh di atas Rp 14.000 seperti yang diperkirakan, sehingga menimbulkan banyak kerugian bagi berbagai pihak.

“Bapak Presiden yth, kebijakan pemerintah utk menurunkan harga minyak goreng tdk berhasil. Harga minyak goreng tdk turun tapi sdh banyak pabrik tutup dan diperkirakan minggu ini akan banyak lagi yg ditutup krn tangka timbun sdh penuh shg harga TBS anjlok,” tulis Said Didu.

Apalagi, menurut Saïd Didu, para pemasok diduga menimbun CPO. Hal ini menyebabkan harga tandan buah segar (TBS) menyentuh Rp 1.900 per kilogram.

Baca Juga: Gempa Terkini: Gempa Bumi Magnitudo 5,8 SR Guncang Mamuju Sulawesi Barat

Menurut Said Didu, turunnya harga jual TBS disebabkan oleh arus ekspor yang tidak normal menyusul kebijakan larangan ekspor CPO.

Dia khawatir jika situasi ini berlanjut minggu depan, TBS petani tidak akan laku.

“Minyak goreng naik - kalian diam. TBS petani turun - kalian bungkam. Subsidi biosolar sktr Rp 12.000/ltr - kalian bisu. Rencana subsidi BBM ratusan trilyun, awalnya kalian anti subsidi - mulut kalian seakan dilakban. Kalian sebenarnya berjuang utk siapa ?,” tulis Said Didu.

Baca Juga: Beli Minyak Goreng Curah Kini Wajib Pakai KTP, Mendag Lutfi: Agar Distribusi Merata

Said Didu meminta Pemerintah segera mengganti kebijakan penurunan harga minyak goreng dengan sistem subsidi.

Menurut Said Didu, Kebijakan Pemerintah saat ini kurang efektif karena dengan menerapkan kebijakan DMO, negara tidak akan menerima pajak.

Said Didu juga mengusulkan pengalihan subsidi biodiesel untuk minyak goreng.

Karena subsidi biodiesel saat ini hanya menguntungkan orang kaya.***

Editor: Aliefia Rizky Nanda Herita

Sumber: Twitter @msaid_didu


Tags

Terkait

Terkini

x