Hasto Wardoyo menambahkan bahwa selain menggandeng sejumlah duta GenRe, BKKBN juga menekankan pentingnya sosialisasi pencegahan stunting dari mulut ke mulut.
"Dari duta-duta itu kita sosialisasi. Nasihat teman sebaya itu lebih mujarab," katanya.
Baca Juga: Tekan Angka Stunting di Situbondo, Arumi Bachsin 'Istri Wagub Emil Dardak' Kampanyekan Gemarikan
Menurut Hasto Wardoyo, sosialisasi mulut ke mulut dari kalangan teman sebaya dinilai memiliki dampak yang lebih efektif untuk menekan stunting di Indonesia.
Untuk mengefektifkan sosialisasi mulut ke mulut, BKKBN membuat program Sekolah Siaga Kependudukan (SSK) dan Mahasiswa Peduli Stunting serta menggandeng Forum Rektor Seluruh Indonesia.
"Kita harus memberdayakan teman sebaya. Kita bentuk SSK yang peduli tentang kependudukan. Kita kerja sama dengan Forum Rektor Seluruh Indonesia, kita bentuk Mahasiswa Peduli Stunting (Mahasiswa Penting)," ujarnya.
Baca Juga: Angka Stunting di Banyuwangi Meningkat, Masyarakat Dihimbau Beri Makanan Bergizi untuk Anak
Selain itu, Hasto Wardoyo menegaskan bahwa generasi muda harus menyadari bahaya stunting terhadap masa depan bangsa Indonesia.
Menurutnya, setiap anak yang lahir merupakan generasi yang akan meneruskan kehidupan di dunia dalam jangka panjang.
"Anak-anak muda itu perlu disadarkan sebelum terlambat. Anak-anak itu betul-betul tumpuan masa depan orang tua," tuturnya.***