Angka Stunting di Banyuwangi Meningkat, Masyarakat Dihimbau Beri Makanan Bergizi untuk Anak

- 2 Maret 2021, 22:47 WIB
Plt Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat, Mujito
Plt Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat, Mujito /Aditama/KabarBesuki.com

KABAR BESUKI - Selama satu tahun terakhir, angka stunting di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, terjadi peningkatan. Dampak peningkatan ini diduga lantaran adanya pandemi covid-19 yang terjadi di Indonesia dalam satu tahun terakhir.

Stunting adalah kondisi kekurangan gizi kronis yang terjadi selama periode paling awal pertumbuhan dan perkembangan anak. Tidak hanya tubuh pendek, stunting memiliki banyak dampak buruk untuk anak.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuwangi, pada tahun 2020 angka stunting mencapai 8,2 persen atau 7.909 anak berusia lima tahun kebawah yang tersebar di 25 kecamatan se Banyuwangi.

Baca Juga: Jadi Prioritas, Sebanyak 68 Wartawan di Banyuwangi Terima Vaksinasi Dosis Pertama Covid-19

Angka ini mengalami kenaikan sebesar 0,1 persen jika dibandingkan dengan angka stunting pada tahun 2019 yakni sekitar 8,1 persen atau 7.527 anak.

"Angka stunting terjadi kenaikan meski sedikit. Hal itu dipengaruhi dampak pandemi Covid-19," kata Kepala Dinas Kesehatan Banyuwangi dr Widji Lestariono melalui Plt Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Mujito, Selasa 2 Maret 2021.

Menurutnya, di masa pandemi Covid-19 aktivitas sosial serba dibatasi. Sehingga menghambat aktivitas ekonomi warga yang selanjutnya berdampak pada peningkatan angka stunting.

Mujito menyebut, meski angka stunting di Banyuwangi terjadi kenaikan. Namun angka stunting di tahun 2020 masih dibawah angka stunting pada tahun 2018 yang mencapai 9,8 persen.

Baca Juga: Innallillahi! Rina Gunawan Meninggal Dunia, Melly: Orang yang Paling Rajin Ngingetin Aku Soal Ibadah

Halaman:

Editor: Surya Eka Aditama


Tags

Terkini

x