Jenderal Hoegeng hingga Pensiun Tidak Punya Barang Pribadi, Najwa Shihab: Harusnya Dicontoh Polisi Sekarang

- 15 September 2022, 11:52 WIB
Jenderal Hoegeng Hingga Pensiun Tidak Punya Barang Pribadi
Jenderal Hoegeng Hingga Pensiun Tidak Punya Barang Pribadi /Instagram @rudenim.jayapura/

KABAR BESUKI - Hoegeng Iman Santoso atau biasa dikenal Jenderal Hoegeng yang terkenal dengan sikap sederhananya bahkan hingga pensiun dia tidak punya barang pribadi.

Jenderal Hoegeng adalah salah satu tokoh kepolisian Indonesia yang pernah menjabat sebagai Kepala Kepolisian Negara RI ke-5 dan terkenal dengan pribadi yang berani dan jujur di Indonesia bahkan oleh media dan masyarakat.

Jenderal Hoegeng menjabat pada era dimana banyak pemerintah yang korup, dan Gus Dur adalah mantan presiden RI yang pernah memuji kejujuran Hoegeng, bahkan saat pensiun pun sangking jujurnya dia tidak punya rumah atau mobil pribadi.

Baca Juga: Najwa Shihab Kritik Polisi Beserta Keluarga yang Pamer Kemewahan: Halal Gak Sih Duit lo?

Najwa Shihab mengatakan bahwa, melalui guyonan dari Gus Dur hanya ada tiga polisi yang jujur, polisi tidur, patung polisi dan Jenderal Hoegeng.

"Ada jokes nya Gus Dur polisi jujur itu ada tiga, polisi tidur, patung polisi, sama Hoegeng. Karena Jenderal Hoegeng ini terkenal dengan kejujurannya, betapa keras dia menjaga supaya tidak ada konflik kepentingan yang dilanggar," jelas Najwa.

Melalui Mata Najwa, Najwa Shihab pernah berbincang dengan istri dari Jenderal Hoegeng dan menceritakan beberapa kesederhanaan dari pemilik nama lengkap Jenderal Polisi (Purn.) Drs. Hoegeng Iman Santoso.

Salah satunya adalah sebelum menjadi polisi untuk menambah pendapatan, istri dari Jenderal Hoegeng, Eyang Merry membuka sebuah toko bunga, tapi begitu dia menjadi polisi toko bunga itu ditutup.

Baca Juga: Pengamat ini Kritik Penegakan Kode Etik Satpam Lebih Bagus Dibanding Polri: Satpam Langsung Pecat!

"Mata Najwa pernah bikin episode tentang Jenderal Hoegeng, berbincang sama Eyang Merry istrinya Jenderal Hoegeng. Dia cerita pernah ada satu saat Merry ini bikin toko bunga untuk nambah penghasilan dan waktu itu Jenderal Hoegeng belum jadi polisi, begitu dapat jabatan si Eyang Merry langsung disuruh tutup toko bunganya," lanjutnya.

Najwa Shihab menjelaskan alasan Jenderal Hoegeng menutup toko bunga milik sang istri dengan maksud agar tidak ada orang yang mendekatinya melalui toko bunga istrinya itu.

"Jenderal Hoegeng takut orang sengaja datang beli toko bunganya untuk sengaja mendekati Jenderal Hoegeng, kebayang gak dia bikin toko bunga di garasi disuruh tutup karena gak mau ada konflik kepentingan," terangnya.

Pembawa acara Mata Najwa itu juga memberikan contoh lain, ketika sang ayah dari Eyang Merry di Belanda sakit dan menggunakan uang pribadi serta sumbangan dari saudara-saudaranya Eyang Merry ingin berangkat ke Belanda menemui sang ayah.

Baca Juga: Mahfud MD Klaim Data Negara Tidak Ada yang Bocor: Bjorka Tak Punya Keahlian Membobol

"Ada banyak contoh kesederhanaan dan menjaga banget ini duit negara bukan duit gue, ada satu cerita Eyang Merry, jadi mau pergi ke Belanda nengokin bapaknya yang sakit-sakitan, jadi dia berangkat ke Belanda pakai duit pribadi, saweran dari saudara-saudaranya yang ada di Belanda untuk beli tiket dan berangkat ke Belanda," kata Najwa.

Najwa mengatakan bahwa, Jenderal Hoegeng melarang sang istri pergi ke luar negeri sekalipun menggunakan dana pribadi karena takut persepsi orang, akhirnya Eyang Merry batal berangkat ke Belanda dan sang ayah meninggal tanpa bertemu dengannya.

"Tapi, Jenderal Hoegeng melarang, gak boleh istri Kapolri pergi ke luar negeri, gak boleh terlihat bermewah-mewah nanti orang akan bertanya-tanya itu duitnya dari mana kok bisa plesiran ke luar negeri. Akhirnya gak jadi pergi ke Belanda dan ayahnya terlanjur wafat dan gak bisa ketemu," terang Najwa.

Jurnalis terkemuka ini juga menceritakan betapa sederhananya Jenderal Hoegeng hingga pensiun tidak punya rumah atau mobil pribadi, yang dipunya hanya rumah dan mobil dinas.

Baca Juga: Pemerintah Bentuk Satgas Perlindungan Data dari Peretasan, Mahfud MD: Seperti yang Bjorka Lakukan

"Ada banyak contoh-contoh sederhananya Jenderal Hoegeng, sampai pensiun gak punya rumah pribadi, sampai pensiun gak punya mobil pribadi. Punyanya rumah dinas dan mobil dinas," jelasnya.

Untuk itu Najwa mengkritik seharusnya Jenderal Hoegeng dijadikan titik ukur polisi di era sekarang, bukan bertemu dengan masyarakat menggunakan barang mewah dan branded, sebagaimana dikutip Kabar Besuki dari YouTube Najwa Shihab

"Itu tuh cerita-cerita yang harus dijadikan patokan polisi jaman sekarang, bukannya gagah di konferensi pers gak malu pake cincin miliaran, pake baju harga jutaan, pakai jam harga ratusan juta, malu gak sih?, jelas Najwa.***

Editor: Yayang Hardita

Sumber: YouTube Najwa Shihab


Tags

Terkait

Terkini

x