Network
KABAR BESUKI - Dari hasil penyeledikan atas kematian editor Metro TV, Yodi Prabowo pihak kepolsian sebutkan bahwa ia meninggal akibat bunuh diri. Sehubungan hal itu, pihak keluarga memprotes dan menyerahkan sejumlah bukti kepada Polda Metro Jaya.
Akantetapi, pihak kepolisian tidak bisa menerima bukti-bukti atau keterangan dari pihak keluarga. Pasalnya, hal itu dinilai tidak sesuai dengan aturan hukum karena menyertakan 'orang pintar'.
Ayah Yodi Prabowo, Suwandi menyebut bahwa Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Tubagus Ade Hidayat salah paham soal keterangan dukun yang sempat diminta keluarga untuk didalami oleh penyidik.
"Begini lho, bukan masalah praktisi itu saya menyarankan ke situ. Dengan cara lain barangkali itu menjadi petunjuk. Bukan berarti itu orang kesurupan kemudian jadi saksi, bukan," ujar Suwandi kepada wartawan, Senin 27 Juli 2020 dikutip Tim KabarBesuki dari Galamedianews.com.
Baca Juga: Pemancing Ikan Hilang di Laut Pancer, Tim SAR Gabungan Terus Berupaya Pencarian
Lanjut Suwandi, ia berharap polisi bisa mendalami semua kemungkinan yang ada. Karena, bisa saja ada petunjuk baru yang ditemukan.
Pihak keluarga Yodi masih yakin kalau korban tidak meninggal karena bunuh diri karena masih ada kejanggalan atas kesimpulan tersebut.
Sebelumnya artikel ini telah tayang di Galamedianews.com dengan judul Sodorkan Dukun ke Polisi, Ayah Yodi Prabowo: Bukan Berarti Orang Kesurupan Nanti Dijadikan Saksi
"Bukan berarti orang kesurupannya itu jadi saksi, bukan. Itu saja, bukan nyuruh orang kesurupan jadi saksi, enggak lah," kata ayah Yodi.
