Kisruh Hak Siar BRI Liga 1, Hotman Paris Sebut Hal Ini Bisa Jadi Skandal Besar Sepak Bola Indonesia

9 Desember 2021, 06:30 WIB
Kisruh Hak Siar BRI Liga 1, Hotman Paris Sebut Hal Ini Bisa Jadi Skandal Besar Sepak Bola Indonesia. /Instagram.com/@aremafcofficial

KABAR BESUKI - Kuasa hukum MNC Vision Networks Hotman Paris Hutapea menyebut kisruh hak siar BRI Liga 1 bisa menjadi skandal besar sepak bola Indonesia.

Hotman Paris menilai, kisruh hak siar BRI Liga 1 yang merugikan MNC Vision Networks bisa menjadi skandal besar sepak bola Indonesia karena ditemukannya dugaan penggelapan uang hak siar yang telah dibayarkan kliennya hingga lunas.

Hotman Paris menemukan adanya kejanggalan di balik pengakuan kuasa hukum PT Liga Indonesia Baru (LIB), Harry Ponto yang mengklaim MNC Vision Networks baru membayar hak siar BRI Liga 1 senilai Rp14 miliar dari total Rp39 miliar yang diminta.

"Berarti ada selisih Rp25 miliar. Pertanyaannya, ke mana uang Rp25 miliar ini? Itu yang menjadi sekarang, ada apa nih dalam dunia persepakbolaan ini? Sampai pengacaranya mengatakan bahwa uang ini hanya tercatat di PT LIB sebesar Rp14 miliar," kata Hotman Paris sebagaimana dikutip Kabar Besuki dari program Seputar iNews Siang yang ditayangkan oleh RCTI pada Rabu, 8 Desember 2021.

Baca Juga: Kisruh Hak Siar BRI Liga 1, Hotman Paris Pertanyakan Hilangnya Rp25 Miliar yang Dibayarkan MNC Vision Networks

Dari total Rp39 miliar tersebut, MNC Vision Networks telah melunasinya secara berangsur kepada LIB sebanyak lima kali sesuai term of payment yang disepakati.

Dalam lima kali jatuh tempo pembayaran hak siar BRI Liga 1 tersebut, MNC Vision Networks membayarnya sebanyak tiga kali dalam bentuk dolar Singapura (SGD) dan dua kali dalam bentuk rupiah.

Hotman Paris juga menegaskan bahwa pembayaran tersebut juga telah disahkan oleh Dewan Direksi MNC Vision Networks.

"Sementara PT MNC telah menyetorkan Rp39 miliar dan telah diakui oleh direksi," ujarnya.

Baca Juga: Hotman Paris Didesak Usut Tuntas Kisruh Hak Siar BRI Liga 1 Karena Rugikan Pelanggan MNC Vision Networks

Hotman Paris juga menemukan adanya sesuatu hal yang tak wajar ketika LIB secara tiba-tiba juga menyepakati kerja sama hak siar BRI Liga 1 dengan Nex Parabola untuk platform direct to home yang seharusnya merupakan hak eksklusif MNC Vision Networks melalui MNC Vision dan K-Vision.

Dia juga mempertanyakan larinya uang yang dibayarkan Nex Parabola kepada LIB terkait hak siar BRI Liga 1, mengingat sebagian dari nominal hak siar yang dibayarkan MNC Vision Networks diduga diselewengkan oleh oknum dalam internal LIB.

"Belum lagi, karena tiba-tiba kan semula PT MNC sebagai exclusive (direct to home broadcaster) untuk menyiarkan liga bola ini (BRI Liga 1 dan Liga 2), tiba-tiba ditunjuk lagi perusahaan lain untuk menyiarkan pertandingan bola ini. Berarti pasti ada bayaran lagi, nah itu duitnya ke mana lagi?," ucapnya.

Baca Juga: BRI Liga 1 Mendadak Berhenti Tayang di MNC Vision Networks, Diduga Ada Penggelapan Hak Siar oleh Oknum LIB

Ironisnya, LIB justru melakukan pemutusan sepihak terhadap hak siar BRI Liga 1 untuk direct to home (maupun IPTV secara non-eksklusif) yang dimiliki MNC Vision Networks sejak pertandingan Bhayangkara FC vs Persela Lamongan berlangsung pada Senin, 6 Desember 2021 lalu.

Hotman Paris menyebut kisruh hak siar BRI Liga 1 ini bisa masuk ke ranah pidana karena adanya dugaan penggelapan uang hak siar oleh oknum dalam internal LIB.

"Itu yang kira-kira sekarang ini bisa diduga mengandung dugaan aspek perdata dan dugaan ke arah penyelidikan atau penyidikan pidana," tuturnya.***

Editor: Rizqi Arie Harnoko

Sumber: RCTI

Tags

Terkini

Terpopuler