Suporter PSM Makassar Merasa Dirugikan Akibat Kisruh Hak Siar BRI Liga 1 antara MNC Vision Networks dengan LIB

11 Desember 2021, 13:48 WIB
Suporter PSM Makassar Merasa Dirugikan Akibat Kisruh Hak Siar BRI Liga 1 antara MNC Vision Networks dengan LIB. /Dok. PSM Makassar/Instagram.com/@psm_makassar

KABAR BESUKI - Isu terkait kisruh hak siar BRI Liga 1 antara PT MNC Vision Networks dengan PT Liga Indonesia Baru (LIB) yang kini bergulir turut memberikan dampak bagi berbagai pihak, tak terkecuali suporter.

Sekretaris Jenderal Red Genk Suporter PSM Makassar Sadakati Sukma turut angkat bicara mengenai kisruh hak siar BRI Liga 1 yang terjadi antara MNC Vision Networks dengan LIB.

Suporter PSM Makassar merasa pihaknya ikut dirugikan akibat kisruh hak siar BRI Liga 1 antara MNC Vision Networks dengan LIB.

"Dari kacamata suporter, tentu ini merugikan kami sebagai pecinta sepak bola, sebagai pemirsa sepak bola, sebagai suporter, dan tentunya akan merugikan klub kami PSM Makassar," kata Sadakati Sukma sebagaimana dikutip Kabar Besuki dari program Polemik yang disiarkan MNC Trijaya FM pada Sabtu, 11 Desember 2021.

Baca Juga: Tanggapi Kisruh Hak Siar BRI Liga 1, Manajer Persebaya Minta LIB Bersikap Transparan Kepada Klub

Sebagaimana diketahui, MNC Vision Networks melalui kuasa hukumnya Hotman Paris Hutapea menjelaskan bahwa kliennya telah melunasi hak siar BRI Liga 1 senilai Rp39 miliar.

Akan tetapi, kuasa hukum LIB Harry Ponto baru-baru ini mengeluarkan pernyataan yang mengklaim kliennya baru menerima uang dari MNC Vision Networks sebesar Rp14 miliar.

Karena hal tersebut, Hotman Paris menduga bahwa ada oknum di dalam internal LIB yang menggelapkan selisih nilai hak siar sebesar Rp25 miliar yang telah dibayarkan oleh MNC Vision Networks.

Atas dasar tersebut, Sadakati Sukma meminta agar LIB dan PSSI bertindak transparan terhadap kisruh hak siar BRI Liga 1 yang saat ini terjadi.

"Perlu ada penegasan dari LIB maupun PSSI bahwa kasus ini harus diselesaikan kepada semua pecinta sepak bola. Karena saya baca di beberapa media ada oknum di dalam tubuh LIB yang katanya yang sebelumnya sudah dibayarkan dari MNC sekitar Rp39 miliar, kemudian catatan di media LIB-nya baru terima Rp14 miliar," ujarnya.

Baca Juga: Kisruh Hak Siar BRI Liga 1 Disebut Bisa Rugikan Klub, Akmal Marhali: Rp25 Miliar Bukanlah Uang yang Kecil

Di sisi lain, Sadakati Sukma juga menyoroti nasib tim kesayangannya yakni PSM Makassar yang tak banyak memperoleh kesempatan untuk disiarkan secara live di stasiun televisi free to air nasional (dalam hal ini Indosiar).

Meski beberapa pertandingan PSM Makassar juga disiarkan oleh stasiun televisi free to air lainnya yakni O Channel yang juga merupakan afiliasi Indosiar di bawah naungan Emtek, siaran tersebut tak dapat ditangkap di wilayah Makassar karena Emtek belum bersiaran melalui frekuensi digital terestrial.

Pasalnya, analog switch off (ASO) di kota Makassar belum diberlakukan secara total dan Emtek tidak memperoleh slot frekuensi untuk mengelola multiplekser DVB-T2 berdasarkan hasil lelang untuk 22 provinsi yang dilakukan oleh Kominfo.

Suporter PSM Makassar mau tidak mau harus menggunakan layanan televisi berbayar seperti MNC Vision dan K-Vision yang dinaungi MNC Vision Networks agar dapat menikmati setiap pertandingan klub kesayangannya.

"Jujur saja kami dari PSM sebenarnya beda mungkin dari Mas Chandra, timnya sering disiarkan melalui TV-TV lokal yang tidak harus berbayar. Sementara kami di PSM sendiri lebih banyak pertandingan yang harus kami nonton itu menggunakan siaran-siaran berbayar," ucapnya.

Baca Juga: Kisruh Hak Siar BRI Liga 1, Hotman Paris Sebut Hal Ini Bisa Jadi Skandal Besar Sepak Bola Indonesia

Tak hanya membeli perangkat, mereka juga harus mengeluarkan uang untuk membeli paket berlangganan untuk menonton seluruh pertandingan PSM Makassar di ajang BRI Liga 1 yang disiarkan melalui MNC Vision Networks.

Ketika siaran BRI Liga 1 di MNC Vision Networks terputus, hal tersebut juga merugikan mereka karena sudah mengeluarkan uang untuk membeli paket berlangganan.

"Jadi mau tidak mau, teman-teman suporter harus mengeluarkan biaya di situ untuk bisa masuk di channel TV berbayar. Itu salah satu mungkin yang menurut saya menjadi kerugian buat kami, suporter dari PSM Makassar," tuturnya.***

Editor: Rizqi Arie Harnoko

Sumber: MNC Trijaya FM

Tags

Terkini

Terpopuler