ON THIS DAY: Intip Sejarah Klub Inter Milan, Salah Satu Raksasa Italia yang Berulang Tahun ke-113 Hari Ini

- 3 Maret 2021, 10:20 WIB
 Skuad Inter Milan Musim 2020-21.
Skuad Inter Milan Musim 2020-21. //Olympic Channel

KABAR BESUKI – Hari ini salah satu klub sepak bola terbesar di Italia, Inter Milan yang saat ini menjadi pemuncak klasemen Serie A musim 2020-21 resmi merayakan ulang tahunnya yang ke-113.

Sebagai salah satu kekuatan raksasa sepak bola di Italia, Eropa, dan dunia, klub dengan nama asli Internazionale Milano ini memiliki sejarah panjang hingga menjadi salah satu klub yang memiliki banyak fans atau tifosi di berbagai negara, yang disebut dengan Interisti.

Klub ini juga telah menorehkan berbagai prestasi yang membanggakan, salah satunya adalah pencapaian treble winners dengan menjuarai Serie A, Coppa Italia, dan UEFA Champions League (UCL) sekaligus pada musim kompetisi 2009-10.

Baca Juga: Sinopsis Aftermath Tayang di TransTV Rabu 3 Maret 2021, Kisah Kecelakaan Pesawat Udara yang Tragis

Awal Pendirian

Inter Milan ternyata merupakan pecahan dari klub Milan Cricket and Football Club atau yang kini lebih dikenal dengan nama AC Milan, tim rival sekota.

Inter didirikan oleh sebuah kelompok yang merupakan gabungan orang Italia dan Swiss antara lain Giorgio Muggiani (seorang pelukis yang juga merancang logo klub), Bossard, Lana, Bertoloni, De Olma, Enrico Hintermann, Arturo Hintermann, Carlo Hintermann, Pietro Dell'Oro, Hugo dan Hans Rietmann, Voelkel, Maner, Wipf, dan Carlo Arduss.

Mereka mendirikan Inter Milan karena ketidakpuasannya terhadap dominasi orang-orang Italia dan Inggris di AC Milan, terutama dalam hal rekrutmen pemain.

Nama Internazionale sendiri diambil karena pendiri klub menginginkan pemain dari berbagai negara di dunia dapat bergabung tanpa memandang suku, etnis, ras, ataupun perbedaan golongan lainnya.

Sejak saat itu, Inter hanya butuh waktu setahun untuk merengkuh scudetto pertamanya di kasta tertinggi kompetisi sepak bola Italia tepat pada musim kompetisi 1909-10 dan kembali merebutnya pada musim 1919-20.

Sempat Mundur dari Keanggotaan FIGC, Kemudian Bergabung Kembali

Pada tahun 1921, Inter Milan merupakan salah satu tim yang sempat keluar dari keanggotaan FIGC (federasi sepak bola Italia) dan bergabung dengan CCI (federasi tandingan FIGC).

Baca Juga: Sinopsis Charlie's Angels: Full Throttle Tayang di TransTV Rabu 3 Maret 2021, Ketiga Angels Kembali Beraksi

Inter bersama beberapa tim Italia lainnya meminta rencana pengurangan anggota klub Serie A dan saat itu pula terjadi perbedaan pendapat antara tim-tim raksasa dan tim-tim kecil mengenai struktur kompetisi nasional di Italia.

Sepanjang mengikuti kompetisi tersebut, Nerazzurri nyaris saja terdegradasi karena menjadi salah satu tim yang menduduki posisi terbawah di Grup B namun mereka sukses menyelamatkan diri pada babak play-off.

Namun kompetisi yang dibentuk CCI tidak bertahan lama, karena pada akhirnya federasi tandingan tersebut mencapai kesepakatan dengan FIGC melalui petisi yang dibuat dan dilayangkan oleh Emilio Colombo, Direktur Harian La Gazzetta Dello Sport pada masanya.

Pernah Berganti Nama Menjadi Ambrosiana-Inter

Klub ini sempat berganti nama menjadi Società Sportiva Ambrosiana setelah merger dengan Unione Sportiva Milanese pada tahun 1928, lalu berganti nama kembali menjadi AS Ambrosiana pada tahun 1929 hingga 1931 ketika klub dipimpin oleh Oreste Simonotti.

Baca Juga: Waspada! Konsumsi Daging Terlalu Banyak Akan Meningkatkan Risiko Penyakit Non-Kanker yang Berbahaya

Selama kepemimpinannya, La Beneamata sukses merebut scudetto Serie A untuk ketiga kalinya sepanjang sejarah pada musim kompetisi 1929-30.

Kemudian, Ferdinando Pozzani yang terpilih sebagai presiden klub terbaru pada tahun 1931 kembali mengganti nama klub menjadi AS-Ambrosiana Inter dan sukses merengkuh scudetto keempat mereka pada musim 1937-38.

Tak hanya Serie A, Inter yang saat itu sempat menggunakan nama AS Ambrosiana-Inter sukses meraih gelar Coppa Italia perdana mereka tepat di musim 1938-39.

Ketika itu, Giuseppe Meazza yang kini menjadi nama lain untuk penyebutan Stadion San Siro (untuk laga kandang Inter) ditunjuk sebagai kapten tim yang turut berkontribusi dalam meraih gelar tersebut.

Sejak 1942, nama AS Ambrosiana-Inter sudah tidak digunakan lagi dan kembali menggunakan nama asli mereka yaitu FC Internazionale Milano, dan akan segera berganti nama menjadi Inter Milano bersamaan dengan logo baru yang siap diluncurkan Rabu, 3 Maret 2021 ini.

Era Grande Inter

Pasca perang dunia kedua, Inter kembali menemukan era keemasannya dengan kembali merengkuh scudetto Serie A yang keenam dan kejutuh kalinya pada musim 1952-53 dan 1953-54.

Baca Juga: Dianggap Terlalu Dini dan Tidak Realistis, WHO Peringatkan Covid-19 Mungkin Tidak Akan Berakhir di Tahun Ini

Di bawah asuhan pelatih Helenio Herrera, Nerazzurri sukses memenangi tiga trofi scudetto Serie A pada musim 1962-63, 1964-65, dan 1965-66.

Bahkan, gelar juara di kancah Eropa pun juga berhasil diraihnya. Salah satunya, ketika Inter sukses memenangkan trofi Piala Champions Eropa (sekarang UEFA Champions League) pada musim 1963-64 setelah mengalahkan Real Madrid.

Gelar demi gelar terus diraih Il Biscione hingga musim 1988-89, namun setelah itu mereka tidak pernah meraih scudetto Serie A hingga musim 2005-06, setelah terbongkarnya skandal Calciopoli yang menyeret beberapa klub Italia, termasuk Juventus sebagai aktor utama.

Gelar juara Serie A musim 2004-05 dan 2005-06 yang seharusnya dipegang Si Nyonya Tua pun dianulir dan diberikan kepada Inter (hanya untuk musim 2005-06), setelah Bianconeri dinyatakan terdegradasi dan beberapa klub lainnya dihukum pengurangan poin klasemen.

Era Saat Ini

Pasca Calciopoli, Inter terus mempertahankan titel scudetto Serie A mereka hingga musim 2009-10. Bahkan pada musim terakhir mereka memperoleh scudetto, mereka juga sukses menyabet treble winners karena juga sukses menyabet juara Coppa Italia dan UCL pada musim yang sama.

Baca Juga: Hati-Hati! 7 Jebakan Pola Pikir Menyesatkan Ini Bisa Menyeretmu ke Jurang Kehidupan yang Paling Dalam

Ketika itu, Inter dilatih oleh Jose Mourinho dan diperkuat oleh beberapa skuad terbaiknya seperti Diego Milito, Wesley Sneijder, Samuel Eto’o, dan lain-lain termasuk Julio Cesar sebagai sang kiper.

Keberhasilan Nerazzurri mengalahkan Bayern Munchen di final Liga Champions Eropa 2009-10 juga mengantarkan tim tersebut melaju ke Piala Dunia Antarklub 2010 yang digelar di Uni Emirat Arab.

Saat itu, Inter dinahkodai oleh allenatore Rafael Benitez yang akhirnya hengkang pada awal tahun 2011 karena buruknya prestasi di paruh musim pertama Serie A 2010-11, sekalipun mereka sukses meraih gelar juara dunia.

Inter juga terakhir kali meraih gelar juara Coppa Italia pada musim 2010-11 ketika dilatih oleh Leonardo (caretaker), yang juga pernah melatih AC Milan.

Setelah itu, Inter tidak pernah meraih gelar juara apapun hingga musim 2019-20 dan mengalami dua kali pergantian kepemilikan.

Pada Oktober 2013 lalu, Erick Thohir bersama Rosan Roeslani dan Handy Soetedjo resmi mengakuisisi Inter dari pemilik sebelumnya, Massimo Moratti. Akan tetapi, tidak ada progres yang berarti sepanjang mereka mengelola klub.

Baca Juga: Wow! Jokowi Terima Hadiah Lukisan Langka Berwajah Sultan Arab, 'Pemuka Besar Agama Penyembah Katak' Cek Fakta

Hingga akhirnya, Erick Thohir dan kawan-kawan melepaskan semua kepemilikan sahamnya secara bertahap kepada Suning Group milik konglomerat Zhang Jindong.

Di tangan Suning Group, Inter berhasil bangkit dari keterpurukan dan mulai banyak berbicara di Italia dan Eropa, bahkan sukses comeback ke ajang Liga Champions sejak musim 2018-19.

Kebangkitan Inter mulai terlihat sejak Antonio Conte yang merupakan legenda Juventus diangkat sebagai allenatore tim utama. Performa Nerazzurri dari musim ke musim terus mengalami peningkatan hingga kini menjadi pemuncak klasemen sementara Serie A 2020-21.

Bersamaan dengan kebangkitan Inter meski diterpa situasi pandemi COVID-19, Inter segera meluncurkan logo terbarunya yang melambangkan semangat baru dari seluruh elemen klub sekaligus menjadi representasi kondisi klub saat ini.***

Editor: Yayang Hardita

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Terkini

x