MNC Group memegang hak siar untuk kategori free to air dan pay TV, sedangkan hak siar untuk over the top dipegang secara eksklusif oleh Mola TV (namun Vision+ juga ikut menayangkan).
Khusus untuk penayangan melalui free to air, MNC Group hanya diperbolehkan menayangkan sebanyak 39 pertandingan saja dengan rincian RCTI menayangkan sebanyak 34 pertandingan, MNCTV lima pertandingan (tiga di antaranya ditayangkan sendirian pada matchday terakhir fase grup), dan iNews sebanyak 36 pertandingan secara simultan dengan RCTI maupun MNCTV.
Dengan kata lain, hanya pay TV dan over the top yang diperbolehkan menyiarkan seluruh pertandingan Euro 2020 secara lengkap tanpa terlewatkan.
Lantas hal tersebut menjadi problem tersendiri karena tak semua orang rela mengeluarkan uangnya untuk membayar 51 pertandingan Euro 2020 yang hanya berlangsung selama sebulan.
Banyak kalangan merasa kenikmatan menonton pertandingan Euro 2020 tak lagi sama seperti turnamen sejenis pada edisi-edisi sebelumnya karena adanya pertandingan yang hanya bisa disaksikan secara berbayar.
Masalah tak berhenti sampai di situ. Mola TV yang memiliki hak siar eksklusif untuk over the top juga tercatat mengalami beberapa kali gangguan teknis saat menayangkan pertandingan seru seperti big match antara Inggris vs Kroasia.
Baca Juga: MNC Group dan Mola TV Saling Klaim Jatah Big Match Euro 2020, Khususnya Dua Laga Penting Grup F
Mengenai hal itu semua, salah satu pemerhati media Apni Jaya Putra telah mengingatkan kepada pecinta sepak bola mengenai komersialisasi siaran olahraga sejak dua tahun yang lalu.
Bahkan, hal tersebut telah merambah kepada penayangan pertandingan olahraga dalam negeri khususnya untuk cabang sepak bola.