Konsumsi Bawang Mentah dan Garam Bisa Ubah Positif COVID-19 Menjadi Negatif Hanya 15 Menit [Cek Fakta]

22 April 2021, 09:17 WIB
ILUSTRASI bawang sebagai obat COVID-19 /PIXABAY

KABAR BESUKI – Jagat media Twitter dihebohkan dengan sebuah akun yang membagikan postingan yang mengklaim dengan konsumsi bawang mentah dan garam dapat ubah positif COVID-19 menjadi negatif.

Akun twitter bernama @Dilipkumar28 mengunggah video berdurasi 28 detik yang mengklaim bahwa mengkonsumsi bawang mentah dengan garam batu akan membuat seseorang yang positif COVID-19 menjadi negatif setelah 15 menit.

Narasi yang terdapat pada postingan tersebut diketahui berbahasa India, secara langsung akan diterjemahkan.

Baca Juga: Menurut Penelitian, Terlalu Sering Terbangun di Malam Hari dapat Meningkatkan Kematian Akibat Penyakit Jantung

“* After 15 minutes of eating peeled raw onion with rock salt, people are turning negative from positive*

 * Listen to audio, what's wrong with eating ...

Terjemahan

Setelah 15 menit makan bawang mentah kupas dengan garam batu, orang berubah menjadi negatif dari positif. *

 * Dengarkan audio, apa yang salah dengan makan ...”

tangkapan layar akun Twitter @Dilipkumar28 Twitter

Baca Juga: China Menjadi Negara dengan Kebebasan Pers Terburuk, Dianggap Jadi Penyebab Penyebaran Pandemi Covid-19

Lantas apakah benar klaim bahwa dengan makan bawang dan garam dapat merubah positif COVID-19 menjadi negatif dalam 15 menit?

Berdasarkan hasil penelusuran tim Kabar Besuki klaim tersebut adalah salah dan menyesatkan serta bersifat hoax.

Faktanya, dilansir Kabar Besuki melalui media India, Vishvasnews, tidak ada informasi dari kementerian setempat perihal penggunaan kedua benda itu.

Baca Juga: Tegas dan Galak, Perempuan dengan 6 Zodiak Ini adalah yang Memiliki Karakter Paling Kuat

Informasi yang sama juga tidak ditemukan dalam laman Lembaga Kesehatan Dunia (WHO).

Melansir dari situs thequint, hingga 19 April 2021, baik WHO maupun otoritas kesehatan di India tidak menyarankan pengobatan rumahan apapun sebagai obat untuk COVID-19.

Para ilmuwan dari Jerman telah membuat hipotesis tentang penggunaan bawang dalam pengobatan COVID-19 tetapi sejauh ini belum ada eksperimen yang dilakukan untuk membuktikan hipotesis tersebut.

Baca Juga: Menurut Penelitian, Terlalu Sering Terbangun di Malam Hari dapat Meningkatkan Kematian Akibat Penyakit Jantung

Dr S Krishnaswamy, salah satu pendiri Indian Scientists Response to COVID-19, dan Pensiunan Profesor Bioinformatika, Universitas Madurai Kamraj, yang mengatakan bahwa klaim tersebut tidak benar.

Dr Krishnaswamy mengatakan bahwa meski bawang merah dan bawang putih memiliki senyawa yang menunjukkan aktivitas antivirus, mereka tidak dapat menyembuhkan COVID-19 atau membuat satu tes menjadi negatif.***

Sumber: turnbackhoax

Editor: Prasetyo Bagus Pramono

Tags

Terkini

Terpopuler