Larangan Mudik Dikarenakan Keuangan Negara dalam Keadaan Mengkhawatirkan! [Cek Fakta]

6 Mei 2021, 05:08 WIB
Ilustrasi mudik lebaran Idul Fitri 2021 /Pixabay/al-grishin

KABAR BESUKI - Sedang ramai dibicarakan di sosial media, bahwa pemerintah melarang masyarakat untuk mudik lebaran 2021.

Hal ini dikabarkan lantaran keuangan negara dalam keadaan yang mengkhawatirkan.

Berita ini ramai di media sosial khususnya twitter. Dan ini narasi yang mengabarkan isu tersebut.

Baca Juga: Denny Darko Menyarankan Masyarakat Agar Lebih Berhati-hati, Denny: Hati-hati Kalau Sedang Main di Pantai

Tangkapan layar hoaks yang menyatakan mudik dilarang karena kondisi keuangan di bank mengkhawatirkan Twitter

"ASU...Kata temanku yg kerja di perbankan.
Kalau rakyat tetap pada mudik niscaya mereka lebih banyak menarik uang tabungan, padahal kondisi keuangan di BANK dalam keadaan menghawatirkan.
Jadi sebisa mungkin untuk menekan penarikan tabungan, salah satunya dengan melarang MUDIK.!!".

Dalam narasi tersebut mengatakan bahwa jika rakyat tetap mudik hal ini akan menyebabkan banyaknya penarikan uang tabungan.

Dan itu akan menyebabkan kondisi keuangan di Bank bisa mengkhawatirkan.

Baca Juga: Mbak You Menerawang Artis Berinisial 'S' Akan Tersandung Kasus Skandal Seks

Ternyata, unggahan ini sudah ada sejak tanggal 1 Mei 2021 melalui akun twitter.

Dan sudah dimuat ulang oleh 78 pengguna serta disukai 213 pengguna Twitter lainnya.

Namun benarkah hal ini terjadi? Simak penjelasannya!

Baca Juga: Jenis Makanan untuk Mengurangi Risiko Penyakit Jantung, Konsumsi Ini Setap Hari

Penjelasan:

Ternyata kabar tersebut adalah tidak benar adanya/hoaks.

Ternyata, kebijakan pelarangan mudik 2021 diambil pemerintah karena merujuk pada pengalaman masa libur panjang selama pandemi COVID-19.

Hal ini juga sudah disampaikan oleh Kepala Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Doni Monardo, "Jadi itu sangat tinggi sekali. Setiap habis libur panjang diikuti dengan kenaikan kasus aktif, bertambahnya jumlah pasien di rumah sakit, ruang perawatan ICU dan isolasi lebih dari 80 persen. Bahkan pada periode bulan Januari awal tahun lalu, beberapa provinsi telah mencapai lebih dari 100 persen, sehingga pasien harus dibawa ke luar provinsi," ujar Doni.

Baca Juga: Ramal Anies Baswedan, Denny Darko: Dengan Kesadaran untuk Memainkan Nilai Jualnya Anies Terkesan Tidak Tegas

Doni menjelaskan bahwa pemerintah melakukan hal ini dikarenakan kenaikan kasus covid-19 selalu di angka tertinggi.

Jika sudah memasuki musim liburan, hal ini mengakibatkan bertambahnya pasien covid-19 dan rumah sakit terpaksa hatus menambah jumlah ruangan perawatan ICU.

Maka untuk menekan jumlah pasien covid-19 pemerintah melarang masyarakat untuk tidak pergi mudik dulu ditahun ini.

Baca Juga: Mbak You Meramal Akan Ada Tiga Gempa Hebat dan Membuat Pulau Ambles Jadi Satu: Bismillah Semoga Semua Baik

Hal ini membuat pemerintah bercermin pada kejadian libur lebaran, natal dan tahun baru 2020.

Yang membuat variasi angka kematian antara 46-75 persen. Lalu juga diikuti dengan kasus aktif COVID-19 dari posisi sekitar 70-116 persen.***

Editor: Yayang Hardita

Sumber: Antaranews.com

Tags

Terkini

Terpopuler