KABAR BESUKI – Mantan Presiden Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) diketahui telah mengidap penyakit kanker prostat.
Namun beberapa waktu ini beredar sebuah video yang mengklaim bahwa keadaan SBY semakin parah.
Tak hanya dalam video tersebut diklaim tangisan keluarga SBY pecah akibat kondisi SBY semakin parah.
Unggahan video tersebut pertama kali diunggah oleh Kanal YouTube Kabar News pada 2 November 2021.
Dalam judul video juga disematkan narasi sebagai berikut:
“Berita Terkini ~ Tangisan Keluarga Pecah, SBY Semakin Parah”
Tak hanya itu, dalam sampul video juga terlihat narasi sebagai berikut:
“INNALILLAHI
SBY SEMAKIN PARAH
TANGIS KELUARGA TAK TERBENDUNG”
Penjelasan:
Setelah Tim Kabar Besuki telusuri lebih dalam mengenai klaim tersebut, didapatkan fakta bahwa unggahan video yang mengklaim mantan presiden SBY semakin parah adalah klaim yang tidak benar.
Selain itu, klaim tangis keluarga tak terbendung juga adalah klaim yang salah.
Dalam video tersebut tidak ada pernyataan bahwa kondisi mantan presiden SBY semakin parah dan tangis keluarga tak terbendung.
Baca Juga: TVRI Akan Mengudara dalam Format HD Secara Nasional Mulai 8 November 2021, Catat Parameter Barunya
Isi dalam video tersebut hanya menyebutkan kabar bahwa SBY terkena atau mengidap kanker prostat.
Seperti diketahui bersama Staf Pribadi dari SBY, yakni Ossy Dermawan mengabarkan perihal keadaan terkini mantan presiden SBY.
Pihaknya menjelaskan bahwa, setelah hasil pemeriksaan keluar, tim dokter mendiagnosa SBY mengidap kanker prostat.
Kanker yang diderita SBY ini dinyatakan tidak begitu parah karena masih ada di tahap stadium awal, jadi klaim bahwa kondisi SBY semakin parah adalah tidak benar atau hoax.
Baca Juga: Amel Jadi Target Utama Pelaku Pembunuhan Subang Gara-gara Motif Asmara? Youtuber Jelaskan Hal Ini
Kesimpulan:
Berdasarkan dari ulasan dan uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa unggahan video kanal YouTube Kabar News yang mengklaim SBY semakin parah adalah klaim yang tidak benar atau hoax.
Tak hanya itu, konten dengan judul tersebut juga termasuk dalam kategori misleading content.***