KABAR BESUKI – Jagat sosial media dihebohkan dengan diunggahnya sebuah cuitan yang menyatakan bahwa Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko adalah kader Partai Hanura.
Sebuah akun Facebook bernama Erwin Demokrat mengunggah foto Kepala Kantor Staf Kepresidenan Moeldoko dengan menggunakan jaket Hanura, pada 6 Maret 2021
Hingga Rabu, 10 Maret 2021 foto tersebut sudah mendapat respon dari netizen sebanyak 21 komentar, 1 kali dibagikan dan 33 emotikon yang diberikan.
Belakangan ini, Moeldoko menjadi sorotan. Terlebih saat Moeldoko ditetapkan sebagai ketua umum Partai Demokrat versi Kongres Luar Biasa (KLB) di Deli Serdang, Sumatera Utara.
Pada foto tersebut ditambahkan keterangan bahwa Moeldoko adalah kader Partai Hanura dan menghalalkan segala cara untuk merebut posisi ketua umum Partai Demokrat.
“MOELDOKO ADALAH KADER PARTAI HANURA...
BUKAN KADER ATAU PENGURUS DEMOKRAT....SUPAYA MASYARAKAT MENGETAHUI...
SEORANG JENDRAL TAPI TIDAK PUNYA ETIKA....SUDAH NGOBOK OBOK PARTAI DEMOKRAT YANG SAH.....!!
MOELDOKO MENGHALALKAN SEGALA CARA DALAM MEREBUT SEBAGAI KETUA UMUM DEMOKRAT DALAM KLB ILEGAL DI MEDAN...!!” tulis akun Facebook tersebut.
Lantas apakah benar Kepala Kantor Staf Kepresidenan Moeldoko adalah kader Partai Hanura?
Hasil penelusuran tim Kabar Besuki, narasi dan unggahan foto tersebut adalah salah atau konten yang menyesatkan.
Moeldoko diketahui bergabung dengan Hanura pada Desember 2016. Moeldoko langsung didaulat menjadi wakil ketua dewan pembina.
Faktanya, setelah di telusuri lebih dalam, Moeldoko telah berhenti menjadi kader Partai Hanura sejak 2018 lalu karena ingin fokus dengan mandatnya sebagai Kepala Kantor Staf Kepresidenan sejak dilantik pada Januari 2018 lalu.
Baca Juga: Berbeda dari Tahun Sebelumnya, Jaringan Internet di Provinsi Bali Masih Bisa Digunakan Selama Nyepi
Penelusuran lebih lanjut, dikutip dari okenews pada 3 Juli 2018, Ketua Umum Partai Hanura, Oesman Sapta Odang (OSO) mengaku sudah bertemu dengan Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko. Bahkan, OSO mengaku sudah berpamitan dengan mantan Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) itu yang ingin mundur dari Partai Hanura.
Kesimpulan yang didapat adalah unggahan foto dan informasi tersebut adalah salah dan termasuk dalam kategori hoaks. ***