Hutang Ilegal, Malaysia Tidak Mau Bayar Hutang ke China Senilai 4500 Triliun, Ini Faktanya!

- 31 Mei 2021, 10:16 WIB
Mahathir Mohamad (Mantan Perdana Menteri Malaysia).*
Mahathir Mohamad (Mantan Perdana Menteri Malaysia).* /Tangkap layar/Instagram @chedetofficial/

KABAR BESUKI - Tengah beredar sebuah informasi di media sosial Facebook yang mengklaim bahwa utang Malaysia kepada Tiongkok sebesar Rp4500 triliun.

Bahkan juga disebutkan oleh akun Facebook TropongOnline.com, Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad menolak membayar utang kepada Tiongkok itu.

Adapun sebuah narasi informasinya sebagaimana berikut:

"HUTANG ILEGAL MALAYSIA MEMUKUL CHINA
 
MancaNegara---Perdana Menteri Malaysia Mahatir Mohammad (92 th) yang Menang Pemilu 2018 "TIDAK MAU MEMBAYAR HUTANG KEPADA NEGARA CHINA sebesar 4500 TRILIUN di Era Perdana Menteri Malaysia Najib Razak.

Baca Juga: Sering Berpelukan dengan Pasangan Ternyata Bisa Membuat Panjang Umur lho, Penelitian Beberkan Alasannya
 
Sebab, Najib Razak hutang Kepada Negara China tanpa Persetujuan Parlemen Malaysia dan Yang Dipertuan Agung Malaysia.
 
Najib Razak Terbukti menerima Komisi 2,5 persen (143 Triliun) dari Pinjaman Hutang 4500 Triliun dari Negara China.
 
Kini Najib Razak sudah DITAHAN KPK MALAYSIA.
 
Negara China Menggugat Negara Malaysia ke Pengadilan Abitrase International.
 
Mahatir Mohammad minta kepada Negara China untuk membongkar semua jalan Tol yang tidak berkualitas. Silahkan bawa semua ke Negara China MRT, LRT, Pembangkit Listrik yg rusak, semua berkualitas rendah, dan Mahatir Mohammad mengusir semua Tenaga Kerja China serta Membuldozer 3 Kawasan Pabrik di 3 Pulau di Malaysia.

Baca Juga: Megawati Arahkan Kader dan Partai Demi Jadi Pemimpin Berkualitas, Bahkan Menyinggung Soal Nabi dan Binatang
 
Mahatir Mohammad (92 th) minta kepada Presiden Philipina (Rodrigo Duterte) agar Negara Philipina JANGAN MAU BERUTANG KEPADA NEGARA CHINA. JANGAN SAMPAI NEGARA PHILIPINA BERNASIB SEPERTI NEGARA MALAYSIA BANGKRUT KARENA BERUTANG KEPADA NEGARA CHINA, yang sebenarnya mau menjajah.
 
Perjanjian Hutang yg dibuat Negara China mengikat, dimana semua bahan bangunan, mulai Material Barang hingga Tenaga Kerjanya harus dari Negara China. Ini sama dengan menjerumuskan Negara Malaysia menjadi bencana kebangkrutan, sekaligus jajahan.
 
Ada 3 Pulau (reklamasi) di Malaysia semua dihuni Pekerja China dan berdiri Kawasan Industri di 3 Pulau itu. Itu sesuai Perjanjian Hutang yg dibuat Negara China kepada Negara Peminjam.

Baca Juga: Jangan Minder, Orang yang Punya Hidung Pesek Ternyata Memberikan Banyak Manfaat, Salah Satunya Bikin Awet Muda
 
Ketika Mahatir Mohammad menang Pemilu di Malaysia 2018 yang lalu, DIBULDOZER SEMUA PABRIKNYA DAN DIUSIR SEMUA WARGA NEGARA CHINA YANG MENGHUNI 3 PULAU ITU...

Lantas, benarkah dengan beredarnya sebuah klaim yang menyebut demikian?

Tangkapan layar unggahan klaim hoax
Tangkapan layar unggahan klaim hoax /Facebook

Halaman:

Editor: Ayu Nida LF

Sumber: JABAR SABER HOAKS


Tags

Terkini