Video Peluncuran Matahari Buatan China Berakhir Mengenaskan Heboh di TikTok, Ini Faktanya

- 2 Agustus 2021, 19:50 WIB
Cuplikan tangkapan video hoax matahari buatan China./Tangkapan layar/Youtube/Ciri Khas TV
Cuplikan tangkapan video hoax matahari buatan China./Tangkapan layar/Youtube/Ciri Khas TV /

KABAR BESUKI - Beredar video di media sosial Tik Tok mirip seperti matahari terbit yang diklaim merupakan peluncuran matahari buatan China.

Setelah ditelusuri video yang diklaim sebagai matahari yang diluncurkan oleh China ternyata salah.
 
Faktanya, video tersebut merupakan video peluncuran Roket SpaceX Falcon 9 pada 23 April 2021 di Pusat Antariksa Kennedy NASA, Cape Canaveral, Florida pukul pada pukul 5.49 pagi saat matahari belum terbit, sehingga dari kejauhan roket tersebut terlihat seperti matahari terbit.
 
Video tersebut diunggah oleh salah satu akun TikTok dengan menambahkan narasi sebagai berikut.
 
"Matahari buatan China yang sok jago dan akhirnya... mengenaskan.?" Ungkap video di Tik Tok seperti dilansir Kabar Besuki dari Youtube Miftah's TV.
 
Sementara itu matahari buatan tersebut dibuat untuk menghasilkan sumber energi bersih yang ramah lingkungan yang mana selama ini kehidupan modern mengandalkan energi karbon yang menimbulkan polusi. 
 
Sehingga tidak ada hubungannya dengan peluncuran roket SpaceX Falcon 9 di Amerika.
 
Dengan demikian, klaim dalam video peluncuran matahari buatan china merupakan hoaks dengan kategori Koneksi yang Menyesatkan.
 
Cara Kerja Matahari Buatan China proyek ini bekerja dengan menggabungkan dua inti hidrogen hingga menciptakan energi panas yang luas biasa. 
 
Proses ini juga dikenal dengan nama fusi nuklir. Hanya saja, ini berbeda dengan reaktor nuklir biasa yang menerapkan fisi (pembelahan) inti atom karena tidak mencemari lingkungan.
 
China menggunakan struktur penyangga magnet superkonduktor dengan berat 20 ton yang dirakit di Prancis. Tapi tetap, tantangan terbesar reaktor EAST ini, adalah bagaimana caranya bertahan dari panas luar biasa dalam waktu lama, untuk bisa menciptakan sumber energi secara praktikal.
 
Fasilitas baru yang dimiliki oleh Matahari buatan China atau yang disebut dengan Ecperimental Advance Superconducting Tokamak (EAST) ini juga mempunyai volume plasma tiga kali lipat serta Intensitas arus plasma enam kali lipat dibandingkan dengan HL-2A.
 
Bahkan, proyek pembuatan EAST ini disebut-sebuat menjadi salah satu proyek pilar penting bagi ITER. China yang merupakan anggotar ITER bersama Amerika Serikat (AS), India, Jepang, Rusia dan Korea Selatan ini memiliki tujuan untuk mengembangkan teknologi fusi.***

Editor: Ayu Nida LF

Sumber: Youtube Miftah TV


Tags

Terkini

x