"Pada kuartal tersebut, depresiasi aset mencapai RM 1,3 miliar, mengakibatkan rugi bersih RM 1,1 miliar dibandingkan laba bersih RM 4,1 miliar pada kuartal yang sama tahun sebelumnya," kata Taufik.
Baca Juga: Tenyata Palsu! Polresta Banyuwangi Tangkap Pelaku Pengedar Uang Asing Palsu Senilai Rp2,8 Triliun
Taufik mengatakan tahun 2020 ternyata menjadi tahun yang luar biasa dengan dampak pandemi COVID-19 dan kegagalan aliansi anggota OPEC dan sekutunya untuk menarik kesimpulan yang tepat tentang minyak, perjanjian produksi, dan ketidakseimbangan pasar energi.
“Ini terus berdampak besar pada permintaan energi global dan harga minyak,” kata Taufik.
Tengku Taufik mengatakan, meski menghadapi tantangan lingkungan, perusahaan migas nasional ini bergerak cepat, berupaya mengurangi risiko agar tetap tangguh.
Dia mengatakan Petronas tetap fokus pada efisiensi operasional, keunggulan bisnis dan disiplin fiskal di semua rantai nilainya.***