KABAR BESUKI - Lagu-lagu menarik menemukan cara untuk memasukkan diri mereka ke dalam pikiran setiap orang yang menyukainya dengan cara mengulanginya lalu akan berputar sendiri di dalam kepala.
Hal ini disebut dengan fenomena Earworms. Beberapa psikolog telah bekerja sama untuk meneliti tentang fenomena ini, tetapi hal ini tidak mengkhawatirkan karena bukanlah hal yang mengganggu. Earworm hanyalah istilah lain untuk citra musik involuntary (INMI), ingatan spontan dan pengulangan lagu dalam pikiran seseorang.
Setelah melakukan analisis statistik terhadap ribuan kiriman earworm, seorang psikolog musik, Kelly Jakubowski menemukan bahwa ada tiga fitur utama yang membuat sebuah lagu kemungkinan besar menjadi earworm, yakni bertempo cepat, memiliki set melodi yang familiar, dan memiliki interval yang menarik atau pola unik.
Baca Juga: Parah! Banjir dan Tanah Longsor Menewaskan Beberapa Orang di Indonesia dan Timor-Leste
Seseorang akan menemukan tiga fitur ini di sebagian besar lagu yang populer dan berulang kali sehingga akan menyebabkan efek terdengar di telinga secara otomatis yang disebut cacing telinga. Semakin cepat kecepatan sebuah lagu, semakin besar kemungkinannya untuk muncul secara spontan di kepala.
Menurut Jakubowski, hal ini karena orang cenderung ikut serta dalam pengobatan cacing telinga, sehingga cacing telinga dapat tersangkut di kepala saat seseorang berjalan cepat, menyikat gigi hingga menyapu yang semata-mata karena cocok dengan tempo yang sedang dilakukan.
Earworm juga cenderung memiliki struktur suara yang sederhana dan familiar. Jakubowski mengatakan bahwa otak mencari tingkat kompleksitas yang optimal, yang berarti cacing telinga harus menarik, tetapi tidak terlalu sulit untuk diingat.
Sajak anak-anak misalnya, sering kali dimulai dengan nada rendah, berayun ke atas, lalu kembali ke nada aslinya yang rendah. Ini hanyalah salah satu dari banyak bentuk umum melodi, dan keakraban kita dengan struktur suara ini memudahkan pikiran kita untuk mengingat dan mengulanginya.
Namun ketika otak mendengar sebuah lagu, ia tidak hanya merekam tempo dan ritmenya, tetapi juga memperhatikan emosi dan lirik lagu tersebut. Semua informasi ini dicatat di pusat memori pendengaran otak.
Dan semakin menarik sebuah lagu didasarkan pada kombinasi faktor-faktor unik ini, semakin banyak perhatian yang akan diberikan otak padanya dan semakin jelas ingatan pada lagu tersebut.
Bagaimana sebuah lagu terus berulang dalam kepala? Jawabannya adalah, semua hal tersebut bermuara pada isyarat dan pemicu dalam kehidupan sehari-hari. Proses berpikir apapun dapat dikaitkan dengan lirik lagu tertentu, termasuk perasaan ketika pertama kali mendengarkan lagu tersebut.
Ada banyak cara yang dapat digunakan pikiran kita untuk memicu asosiasi lagu, dan setelah koneksi dibuat, lagu akan mudah diputar di benak seseorang. Proses ingatan yang tidak disengaja ini adalah alasan sebenarnya mengapa lagu-lagu terjebak di kepala. Sedangkan untuk menghilangkan hal tersebut belum terdapat penelitian lebih lanjut yang dapat memecahkan masalah tersebut.***