Selain Indonesia, Ini 5 Negara yang Memiliki Presenter dan Komentator dengan Gaya ‘Hiperbola’

14 April 2021, 15:20 WIB
Salah satu Presenter Bola Valentino Simanjuntak /instagram

KABAR BESUKI – Menyaksikan pertandingan sepak bola di layar televisi rasanya tidak lengkap tanpa kehadiran presenter dan komentator serta analis.

Setiap presenter yang terlibat dalam play by play commentary tentu memiliki gaya khasnya masing-masing, mulai dari yang elegan hingga hiperbola.

Ketika seorang pengisi acara dalam sebuah pertandingan sepak bola menjalankan tugasnya, terkadang kritikan bahkan cacian dari warganet harus ia terima karena secara hukum alam memang tidak akan mampu memuaskan semua pihak.

Baca Juga: Sinopsis Drama Korea Terbaru VIU: Sell Your Haunted House, Jang Na Ra Berperan Sebagai Broker Real Estate

Baca Juga: Berbeda dengan Mayoritas Sinetron Indonesia, Inilah 3 Fakta Menarik Preman Pensiun yang Tak Banyak Diketahui

Mulai dari kesalahan penyebutan istilah atau nama pemain, hingga gaya bicara sepanjang siaran berlangsung.

Sementara itu, beberapa stasiun televisi tentu memiliki alasan tertentu untuk menempatkan maupun mengarahkan pengisi acara untuk menggunakan gaya hiperbola sepanjang siaran berlangsung, terutama pada saat gameplay.

Kejadian ini tak hanya berlaku di Indonesia, bahkan beberapa negara lainnya di berbagai belahan dunia juga memiliki hal serupa.

Berikut ini berbagai negara di belahan dunia yang memiliki pengisi acara pertandingan olahraga dengan gaya hiperbola sebagaimana telah dirangkum Kabar Besuki dari berbagai sumber:

  1. Kawasan Timur Tengah dan Afrika Utara

Jika Anda sering mengakses siaran langsung pertandingan sepak bola melalui live streaming ilegal, Anda mungkin sudah familiar dengan suara komentator berbahasa Arab.

Saluran televisi Bein Sports yang menguasai hak siar banyak kompetisi olahraga populer di dunia untuk wilayah Timur Tengah dan Afrika Utara kerap menghadirkan komentator dengan gaya hiperbola untuk tayangan dalam Bahasa Arab.

Tidak jarang, komentator di saluran televisi tersebut kerap melontarkan istilah-istilah khas yang familiar di kalangan umat Islam secara ekspresif ketika terjadi sebuah momen yang menegangkan atau memukau penonton.

Baca Juga: Perhatikan! Berikut Kesalahan Umum yang Sering Terjadi dalam Penggunaan Skincare dan Berpotensi Merusak Kulit

  1. Italia

Salah satu negara dengan kekuatan sepak bola terbesar di Eropa dan dunia yakni Italia juga tidak kalah heboh dalam hal komentator pertandingan untuk penyiaran domestik mereka.

Meski kebanyakan media pemegang hak siar Serie A di luar Italia (termasuk Indonesia) menggunakan komentator berbahasa Inggris saat menayangkan live match, namun penggunaan bahasa setempat sebagai bahasa pengantar play by play commentary akan membuat suasana pertandingan menjadi lebih hidup

Tidak hanya itu, terkadang pemegang hak siar domestik kerap menduetkan komentator yang memiliki tim favorit masing-masing pada saat keduanya saling bertanding.

Dengan cara seperti itulah, suasana menikmati pertandingan di layar kaca akan terasa jauh lebih hidup karena komentator dari kalangan pendukung masing-masing tim dapat mengekspresikan dukungannya secara “bebas”.

  1. Spanyol

Negara yang merupakan salah satu kekuatan sepak bola terbesar di Eropa dan dunia ini juga tidak mau kalah dengan Italia yang memiliki komentator dengan gaya hiperbola.

Baca Juga: Pejabat Dinas Pemadam Kebakaran Depok Dilaporkan Petugas ke Kejari Dugaan Korupsi

Ketika terjadi gol, komentator berbahasa Spanyol (untuk penyiaran domestik) kerap meneriakkan kata tersebut sepanjang mungkin dan trademark ini juga diadaptasi oleh beberapa sportcaster Indonesia seperti Iwan Sukmawan dan Randy Tanaya.

  1. Jerman

Dikenal dengan gaya permainan sepak bola yang memiliki ciri khas tersendiri dan menjadi salah satu negara kuat di Eropa dan dunia, Jerman juga punya kosa kata hiperbola yang digunakan komentator dalam bahasa setempat.

Orang Jerman menyebut istilah “gol” dengan sebutan “tooooor”, dan teriakan itu diucapkan ketika seorang berhasil menyarangkan bola ke dalam gawang lawan.

Di Indonesia, istilah tersebut kerap digunakan oleh komentator sekaligus analis Binder Singh pada saat momen goal replay apabila proses terjadinya gol berlangsung dengan dramatis.

  1. Kawasan Amerika Latin

Sudah menjadi rahasia umum bahwa negara-negara Amerika Latin seperti Brasil, Argentina, Uruguay, dan lain-lain menjadi negara yang sangat ditakuti di dunia dalam ranah sepak bola.

Baca Juga: Bisakah Diet Saat Puasa? Berikut Tips Diet Aman Selama Bulan Puasa yang Efektif Turunkan Berat Badan

Merupakan salah satu kawasan negara dengan tingkat brutalitas suporter yang tinggi, Amerika Latin juga merupakan gudangnya komentator sepak bola dengan gaya hiperbola.

Keberadaan komentator dengan gaya hiperbola di Amerika Latin tidak hanya sekedar menciptakan suasana pertandingan menjadi lebih hidup, tetapi juga merepresentasikan bahwa sepak bola merupakan harga diri sebuah bangsa bagi negara-negara di kawasan tersebut.***

Editor: Yayang Hardita

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler