Penulis Skenario Andi Atthira Tanggapi Kritik Mahfud MD terhadap Sinetron Ikatan Cinta

17 Juli 2021, 18:45 WIB
Penulis Skenario Andi Atthira Tanggapi Kritik Mahfud MD terhadap Sinetron Ikatan Cinta /Andi Atthira/Tangkap Layar Facebook.com/Andi Atthira

KABAR BESUKI - Penulis skenario Andi Atthira menanggapi kritik Menkopolhukam Mahfud MD terhadap sinetron Ikatan Cinta melalui status Facebooknya.

Andi Atthira tak pernah menyangka bahwa sinetron Ikatan Cinta yang banyak digemari oleh ibu rumah tangga dan asisten rumah tangga (ART) ternyata juga mampu menarik perhatian dari kalangan pejabat negara.

Andi Atthira menganggap hal tersebut merupakan momentum tepat bagi setiap penulis skenario dalam setiap karya sinematografi untuk mengambil pelajaran ketika menuliskan adegan yang kurang dipahami.

"Kirain penonton sinetron itu hanya emak emak dan ART, ternyata professor juga nonton. Buat teman teman penulis, ini pelajaran banget. Hal yang paling sulit ketika membuat skenario itu saat kita harus menulis hal hal yang kurang kita pahami," kata Andi Atthira sebagaimana dikutip Kabar Besuki dari akun Facebook Andi Atthira pada Jumat, 16 Juli 2021.

Baca Juga: Kicauan Mahfud MD yang Asyik Nonton Sinetron Ikatan Cinta Jadi Viral, Rocky Gerung: Dia Mengalami 'ODGJ'

Andi Atthira yang telah lama berpengalaman menjadi penulis skenario untuk sejumlah judul sinetron dan film di Indonesia mengakui bahwa seringkali terjadi kesalahan yang dilakukan oleh rekan seprofesinya ketika menulis adegan tentang hukum dan kedokteran.

Menurutnya, penulis skenario harus bertanya kepada pihak-pihak yang berkompeten di bidangnya atau mencari informasi terkait adegan yang akan ditulis dalam sebuah naskah.

"Kesalahan yang paling sering dilakukan oleh teman teman penulis adalah soal Hukum dan Kedokteran. Harus berhati hati dalam membuat adegan dan dialog. Lebih baik bertanya atau minimal browsing. Malu banget kalau melakukan kesalahan pada hal hal sepele seperti ini," ujarnya.

Andi Atthira mengatakan bahwa dirinya sangat bersedia untuk membantu rekan sesama penulis skenario jika membutuhkan bantuan, selama hal tersebut masih sanggup untuk dia tangani.

"Kalau backgroundnya orang media seperti saya, mungkin masih paham banyak hal, klo kurang paham tinggal telpon narasumber yang ahli di bidangnya," kata dia.

Baca Juga: Rocky Gerung Tanggapi Mahfud MD yang Asyik Nonton Ikatan Cinta di Masa PPKM Darurat: Sebetulnya Mau Curhat

Andi Atthira mengatakan, banyak penulis skenario di Indonesia yang mengalami kendala ketika diharuskan untuk menulis adegan terkait masalah hukum dan kedokteran.

Dia kemudian menceritakan pengalamannya ketika harus menulis skenario film mengenai jenis penyakit tertentu.

"Nah kalau backgroundnya bukan dari media pasti sering mentok ketika berhadapan dengan masalah hukum dan kedokteran. Saya pernah menulis film tentang penyakit Lupus dan Auto Imun, itu susahnya minta ampun, istilah istilahnya, treatmennya, jenis obatnya, gejalanya, efek ke tubuh penyitas tahap demi tahap, psikologis pasien dan keluarganya, dan lain lain," ucapnya.

Andi Atthira mengungkapkan, dirinya membutuhkan waktu selama kurang lebih enam bulan untuk memperoleh referensi mengenai jenis penyakit yang akan ditulis dalam naskah adegan film tersebut, meski inti dari cerita tidak berfokus pada dunia kedokterannya.

"Butuh waktu enam bulan saya bergelut membaca dan mencari referensi. Padahal cerita tidak berfokus pada dunia kedokterannya tapi tetap saja harus paham agar tidak salah dialog atau treatment adegan," katanya.

Baca Juga: Komika Uus Sebut Sinetron Ikatan Cinta Membuat Ibu-ibu Survive dari Pandemi dan Naikan Imunitas Tubuh

Hal berbeda terjadi dalam penulisan naskah sinetron. Sistem stripping yang berlaku saat ini memaksa penulis skenario untuk menulis naskah adegan demi adegan secepat mungkin dengan deadline yang sangat singkat meski harus mengorbankan kualitas saat ditayangkan di televisi.

"Nah lain cerita kalau sudah sinetron, kadang kejar tayang membuat penulis tidak sanggup lagi mencari referensi, apalagi tim kreatif juga kadang tidak sempat lagi memeriksa naskah sampe sedetil Prof (Mahfud) MD, atau bisa jadi pemahamannya soal hukum kurang juga," ujar pria yang pernah bekerja sebagai jurnalis di sebuah media massa nasional ternama.

Andi Atthira mengatakan, pihak production house harus memastikan ketersediaan stok bagi stasiun televisi penyiar sebuah sinetron untuk menjaga kestabilan performa program yang diukur dengan rating dan audience share oleh sebuah lembaga survei.

RCTI sebagai televisi penyiar sinetron Ikatan Cinta memiliki beban tanggung jawab yang berat di balik konsistensinya memuncaki klasemen harian Nielsen. Mereka harus memastikan kepuasan pemirsa dan menjaga performa program jika tak ingin ditikung oleh stasiun televisi kompetitornya.

"Yang ada di pikiran kita sebagai penulis biasanya stok materi aman, bahan di lokasi aman dan rating bagus. Apalagi ketika rating 1 seperti IC ini, bebannya berat karena ditonton banyak orang dan harus menjaga share tetap stabil, meskipun beban itu terbayar mahal juga dengan kepuasan dan honor dua sampai tiga kali lipat UMR DKI, per episode lho bukan per bulan. Yekan? Yuk mari kita lebih teliti dan lebih detil lagi," ucap dia.

Baca Juga: Mahfud MD Akui Tertarik Nonton Sinetron Ikatan Cinta di Masa PPKM Darurat: Asyik Juga Sih

Terakhir, Andi Atthira menegaskan bahwa kualitas dari alur cerita sebuah sinetron maupun karya sinematografi lainnya merupakan tanggung jawab seorang penulis skenario.

Andi Atthira berharap, seluruh anggota tim penulis skenario sinetron Ikatan Cinta tetap konsisten menciptakan alur cerita yang menarik dengan kualitas terbaik.

"Kita harus ingat kesalahan seperti ini adalah tanggung jawab besar kita sebagai penulis, karena ini menyangkut pemahaman sekaligus edukasi penonton. Buat teman teman penulis IC tetap semangat, anggap ini motivasi dari professor demi kualitas dan kedetilan cerita yang harus lebih baik lagi," tuturnya.***

Editor: Rizqi Arie Harnoko

Sumber: Facebook Andi Atthira

Tags

Terkini

Terpopuler