5 Cara Mudah Untuk Menjaga Kinerja Otak Anda Tetap Tajam untuk Waktu yang Lama, Salah Satunya Bermain game

20 Maret 2021, 08:08 WIB
Ilustrasi gambar otak /pexels.com/ cottonbro

KABAR BESUKI - Memiliki otak yang tajam menjadi dambaan setiap orang. Mengingat semua nama teman, dan apa yang harus dibeli di toko adalah salah satu contoh pentingnya menjaga kesehatan otak.

Namun para ahli kesehatan memori dan otak seperti Sherrie D. All, Ph.D., dan Dr. Gary Small sepakatan jika ketajam otak bisa dilatih, namun tidak bisa meningkatkan IQ seseorang.

Meski begitu, IQ bukanlah segalanya. Yang terpenting adalah bagaimana tetap membuat otak berlatih agar tetap tajam hingga tua nanti.

Baca Juga: Hasil Drawing Perempat Final UEL 2020-21, Ajax Amsterdam Siap Adu Kuat dengan AS Roma

Berikut adalah hal-hal sederhana yang disarankan oleh para ahli neurologi dan psikiatri jika ingin memiliki kinerja otak yang tetap tajam untuk waktu yang lama, seperti dilansir Kabar Besuki dari Prevention.

1. Rajin berolahraga

Olahraga bukan hanya baik untuk tubuh namun juga untuk kesehatan otak.

Olahraga secara teratur dapat membantu Anda membentuk lebih banyak sel otak, meningkatkan jumlah koneksi dan jalur informasi di dalam otak, serta menciptakan lebih banyak faktor pertumbuhan saraf.

Baca Juga: Hari Kebahagiaan Internasional: Inilah 20 Peringkat Negara Paling Bahagia di Dunia, Indonesia Urutan Berapa?

Tidak ada rekomendasi khusus mengenai olahraga apa yang harus dilakukan, karena bergerak dalam bentuk apapun akan baik untuk kesehatan otak.

2. Tantang diri Anda mempelajari hal baru

Mempelajari bahasa asing atau alat musik akan membantu melatih kinerja otak. Namun sebagian orang akan berhenti jika merasa bosan atau kewalahan.

"Idenya adalah melatih otak, bukan membebaninya," kata Dr Small.

Jika Anda tiba-tiba melakukan sesuatu diluar kebiasaan, biasanya Anda akan cepat merasa lelah dan bosan.

Baca Juga: Hasil Drawing Perempat Final UCL 2020-21, Real Madrid vs Liverpool dan Bayern vs PSG Ulang Partai Puncak

Sebaiknya lakukan variasi lain dari aktivitas favorit Anda. Misalnya jika menyukai teka teki silang sebaiknya ganti ke permainan lain seperti Sudoku.

Jika suka melukis dengan kuas sebaiknya ganti melukis menggunakan crayon atau pensil warna.

3. Lakukan sesuatu yang meditatif dan perlu perhatian khusus

Penelitian menunjukkan jika melakukan meditasi kesadaran dalam waktu singkat akan memberi dampak positif secara instan.

Meditasi jika dilakukan dalam jangka waktu yang lama akan memberi efek permanen bagi kesehatan otak.

Baca Juga: Hasil Drawing Perempat Final UCL 2020-21, Real Madrid vs Liverpool dan Bayern vs PSG Ulang Partai Puncak

Studi menunjukkan jika orang yang rajin melakukan meditasi akan memiliki fokus yang jauh lebih baik. 

Bahkan ketika mereka mengurangi waktu meditasinya, fokus otak akan tetap jauh lebih baik daripada yang tidak pernah bermeditasi.

4. Lebih bersosialisasi

Semasa pandemi, kegiatan bersosialisasi secara tatap muka dan fisik emmang harus dikurangi.

Baca Juga: Inilah Suhu Ruangan yang Ideal untuk 7 Orang dan Hal Berbeda, Berikut Ini Penjelasan Selengkapnya

Inilah yang menyebabkan banyak orang merasa tertekan karena tidak bisa bersosialisasi sebagaimana mestinya.

Isolasi diri menyebabkan risiko penurunan kognitif. Selain itu bersosialisasi juga baik untuk kesehatan otak karena Anda bisa mempelajari banyak hal baru dari orang lain.

"Ketika bercakap-cakap dengan orang lain, otak Anda sedang dilatih," kata Dr Small.

Studi dari Social Psychological and Personality Science mengatakan, bercakap selama 10 menit dapat meningkatkan memori kerja otak dan kemampuan untuk meredam gangguan.

5. Cobalah untuk mulai bermain game

Baca Juga: Pagar Nusa NU Ikut Mengajak Masyarakat Agar Tak Ragu Menerima Vaksin Sinovac atau AstraZeneca

Bermain game meskipun sering dianggap merusak otak, sebenarnya mampu meningkat kinerja otak Anda.

Namun itu tergantung juga dari cara Anda memilih game yang baik untuk kesehatan otak.

Beberapa game ada yang mampu meningkatkan keterampilan berpikir, dan game lain ada yang terbukti mempercepat proses pengolahan informasi pada otak.***

Editor: Surya Eka Aditama

Sumber: Prevention

Tags

Terkini

Terpopuler