Orang dengan Gangguan Kepribadian Narsistik Cenderung Membuat Keputusan yang Buruk, Menurut Sebuah Penelitian

30 Maret 2021, 08:32 WIB
Foto: Ilustrasi orang berkepribadian narsistik /Rianti S/// pexels.com/ Lukas

KABAR BESUKI - Sebuah penelitian menemukan jika orang dengan gangguan kepribadian narsisme grandiose biasanya rentan membuat keputusan yang buruk.

Narsistik grandiose adalah sebuah kepribadian dimana seseorang  memiliki rasa harga diri yang sangat tinggi dan merasa lebih penting dari siapapun, dan tidak ragu untuk mengeksploitasi orang lain.

Biasanya, orang dengan kepribadian ini dapat dengan mudah mencapai posisi teratas dalam sebuah organisasi atau perusahaan, bahkan tak jarang dari mereka yang menjadi pemimpin, seperti dilansir dari Psy Post.

Baca Juga: Penelitian Menemukan, Jika Satu dari Delapan Penyintas Covid Rentan Terhadap Penyakit Mental dan Gangguan Otak

Namun, kesanggupan seorang narsis grandiose menjadi seorang pemimpin yang baik atau tidak adalah masalah yang berbeda.

Charles A. O’Reilly dan Nicholas Hall meneliti apakah keputusan yang diambil oleh seorang narsis grandiose dapat merusak organisasi yang ia pimpin.

Pada penelitian pertama, mereka menemukan jika orang dengan kepribadian narsistik grandiose cenderung menganggap remeh pendapat orang lain, yang mengakibatkan mereka menemui banyak kesalahan.

Penelitian ini dilakukan dengan 252 partisipan berusia rata-rata 36 tahun yang diberi sebuah tes untuk mengukur sifat narsistik mereka.

Kemudian, setiap partisipan diberi tes untuk menilai pendapat keuangan perusahaan dari seorang ahli. 

Hasilnya, orang dengan gangguan kepribadian narsistik grandiose cenderung lebih cepat dan percaya diri dalam menanggapi tanggapan para ahli keuangan. Namun sebagian besar jawabannya kurang tepat.

Mereka juga menilai bahwa pendapat seorang ahli tidak berguna ketika mereka diminta untuk membuat keputusan sulit.

Partisipan yang menjawab salah paling banyak memiliki nilai percaya diri yang tinggi, lebih impulsif, menilai saran dari ahli tak berguna, dan mengabaikan pendapat ahli saat memutuskan jawaban mereka.

Baca Juga: Jangan Putus Asa, Inilah 5 Kemungkinan Alasan Mengapa Perusahan Tidak Menerima Anda Setelah Wawancara Kerja

Peneliti juga mengatakan, ketika narsisis diberitahu jika tanggapan mereka salah, mereka tetap percaya diri dan cenderung menyalahkan sumber eksternal atas keputusan mereka yang salah.

Kemudian di studi kedua, peneliti juga menemukan bahwa orang dengan sifat narsistik juga tidak mempedulikan tanggapan dari seorang ahli.

Studi kedua ini dilakukan dengan 249 partisipan yang diminta memberikan tanggal peristiwa penting suatu kejadian sejarah.

Seorang narsistik yang menjawab salah menolak untuk mengganti jawabannya meskipun seorang ahli telah memberikan jawaban yang benar.

Seperti studi pertama, narsisis lebih percaya dengan tanggapan mereka dan tidak percaya dengan pendapat dari para ahli.

Selain itu, temuan ini dikaitkan dengan kurangnya akurasi dari orang yang narsistik. Responden lebih percaya diri dan menjawab dengan cepat dan memilih lebih banyak jawaban yang salah.

"Seseorang yang mengambil keputusan dengan terlalu percaya diri terhadap kemampuannya sendiri sering membuat keputusan yang impulsif, dan tidak menghargai nasihat para ahli kemungkinan besar akan membuat keputusan yang buruk," kata para peneliti.

Baca Juga: Ajak Pengusaha Lokal Terus Tumbuh dan Berkembang, Menko Luhut Minta KADIN Daerah untuk Naik Kelas

Para peneliti juga mengatakan jika kecenderungan ini karena membuat mereka berpotensi berbahaya sebagai pemimpin. Ini karena mereka sering kali harus membuat suatu keputusan penting yang mempengaruhi kehidupan orang lain.***

Editor: Yayang Hardita

Tags

Terkini

Terpopuler