KABAR BESUKI - Kata halusinasi berasal dari bahasa Latin dan berarti mengembara secara mental.
Halusinasi didefinisikan sebagai persepsi objek atau peristiwa yang tidak ada dan pengalaman sensorik yang tidak disebabkan oleh rangsangan dari organ sensorik yang relevan.
Dalam istilah awam, halusinasi melibatkan pendengaran, penglihatan, perasaan, penciuman, atau bahkan pengecapan hal-hal yang tidak nyata.
Halusinasi pendengaran, yang melibatkan pendengaran suara atau suara lain yang tidak memiliki sumber fisik, adalah jenis yang paling umum.
Baca Juga: Apa Itu Kleptomania? Seseorang dengan Penderita Kleptomania Bisa Berakhir di Jeruji, Meskipun Jarang
Halusinasi sering terjadi pada orang dengan kondisi kejiwaan, termasuk skizofrenia dan gangguan bipolar, namun Anda tidak perlu memiliki penyakit mental untuk mengalami halusinasi.
Ada lima jenis halusinasi,
- Auditory: Mendengar suara-suara atau bunyi yang tidak ada sumber fisiknya.
- Visual: Melihat orang, warna, bentuk, atau barang-barang yang tidak nyata.
- Tactile: Merasa sensasi atau seolah-olah Anda sedang tersentuh sesuatu.
- Olfactory: Mencium sesuatu yang tidak memiliki sumber fisik.
- Gustatory: Memiliki rasa di mulut Anda yang tidak bersumber
Baca Juga: Miris! Kali Ini Giliran Kaum Blasteran Korea-Amerika Menjadi Korban Kejahatan Rasisme Anti-Asia
Halusinasi paling sering dikaitkan dengan skizofrenia, penyakit mental yang ditandai dengan pikiran dan perilaku yang tidak teratur.
Namun, mereka juga merupakan karakteristik dari gangguan bipolar.
Dengan gangguan bipolar I, halusinasi mungkin terjadi baik dengan mania maupun depresi.
Pada bipolar II, halusinasi hanya dapat terjadi selama fase depresi.
Gangguan bipolar yang muncul dengan halusinasi atau delusi juga dapat menyebabkan diagnosis gambaran gangguan bipolar dengan psikotik.
Halusinasi tidak hanya terjadi dengan kondisi kesehatan mental seperti skizofrenia dan gangguan bipolar, tetapi mereka juga dapat terjadi dengan kondisi fisik dan psikologis seperti, alkohol atau penggunaan narkoba, gangguan disosiatif identitas (DID), epilepsy, penggunaan halusinogen, kondisi metabolic, penyakit telinga tengah atau dalam, migraine, narkolepsi, gangguan stres pasca trauma (PTSD), gangguan skizoafektif, kurang tidur, atau bahkan stroke.
Pengobatan halusinasi akan tergantung pada jenis halusinasi, penyebab yang mendasari, dan penyakit Anda. Kesehatan secara keseluruhan.
Baca Juga: Seringkali Melakukan ‘Share’ Info Hoax? Begini Cara Mengidentifikasi Kebenaran Informasi
Secara umum, bagaimanapun, dokter Anda kemungkinan besar akan merekomendasikan pendekatan multidisiplin yang mencakup pengobatan, terapi, dan dukungan sosial.***