Rutin Kerja Lembur Ternyata Bisa Tingkatkan Risiko Terkena Stroke, Ahli Jelaskan Alasannya

4 Mei 2021, 14:47 WIB
Ilustrasi kerja /Pexels.com /

KABAR BESUKI – Sebagai seorang pekerja, lembur tentu menjadi hal biasa yang sering dilakukan. Deadline yang menumpuk menjadi salah satu alasan para pekerja bisa lembur hingga larut malam.

Kerja lembur hingga larut malam terkadang membuat seseorang mudah merasa lelah dan lesu. Selain itu, kebiasaan lembur kerja ini ternyata juga memiliki dampak buruk bagi kesehatan tubuh, salah satunya bisa tingkatkan risiko terkena stroke.

Sebuah penelitian bahkan menunjukkan bahwa lembur selama satu jam dari waktu kerja yang ditentukan bisa menambah risiko terkena stroke hingga 10 persen.

Baca Juga: Tips Cari Pasangan di Aplikasi Kencan Online untuk Wanita, Hindari Hal-hal Ini Agar Tidak Terlihat ‘Norak’

Sementara seseorang yang mendapat tambahan jam kerja hingga tiga jam sehari, memiliki risiko terkena stroke dan serangan jantung lebih besar hingga 33 persen.

Dilansir Kabar Besuki  dari Medicine Net,  sebuah penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal The Lancet yang melibatkan lebih dari 600 pria dan wanita yang diperoleh dari 25 riset yang dilakukan di Amerika Serikat, Eropa dan Australia dalam waktu 8,5 tahun.

Hasil penelitian tersebut menemukan bahwa, orang yang bekerja selama lebih dari 55 jam dalam sepekan, memiliki risiko terkena penyakit jantung yang lebih tinggi sebesar 13 persen, dibandingkan para pekerja yang bekerja pada waktu normal.

Sementara itu, para peneliti juga menemukan bahwa, orang yang bekerja selama lebih dari 55 jam dalam sepekan memiliki risiko lebih besar terkena stroke hingga 34 persen.

Baca Juga: Meskipun Sudah Bercerai, Bill Gates dan Melinda Tetap Bekerja Secara Profesional di Yayasannya

Para pekerja normal, biasanya tidak bekerja lebih dari 40 jam dalam seminggu, ririkso terkena stroke juga lebih rendah 27 persen dibandung mereka yang suka lembur.

Para peneliti menyebutkan bahwa, ada beberapa faktor yang menjadi penyebab seseorang yang sering lembur kerja bisa tingkatkan risiko terkena jantung dan stroke. Hal ini karena, orang yang kerja lembur biasanya cenderung kurang berolahraga, kurang gerak,  dan tingkat stress yang tinggi.

Peneliti juga mengungkap bahwa kematian mendadak karena terlalu banyak pekerjaan juga sering disebabkan oleh stroke dan diyakini dipicu oleh tingkat stress yang tinggi dan berulang.

Baca Juga: Ratusan Calon Penumpang Tujuan Raas Madura Tertahan Sampai Tiga Hari di Pelabuhan Jangkar Situbondo

Dr. Paul Wright seorang kepala Neurologi di North Shore Universuty Hospital, mengunungkap bahwa, ketika seseorang sulit untuk menurunkan jam kerja atau memberhentikan kebiasaan lembur, penting untuk mengubah pola pikir yang lebih sehat dan melalukan beragam aktivitas fisik untuk mencegah timbulnya berbagai penyakit. ***

Editor: Ayu Nida LF

Sumber: Medicine Net

Tags

Terkini

Terpopuler