KABAR BESUKI - Ada mitos beredar mencabut uban akan membuat uban bertambah banyak. Secara ilmiah, tidak ada yang membuktikan hal ini.
Namun, mencabut ubah memiliki beberapa dampak kesehatan bagi kulit kepala dan rambut. Kini, tidak hanya orang tua, kaum muda pun bisa memiliki uban.
Bagi sebagian orang, keberadaan uban mungkin mengganggu penampilan dan menimbulkan rasa gatal.
Lantas, bolehkah mencabut uban? Adakah bahaya mencabut uban bagi kesehatan?
Baca Juga: Penelitian Ungkap Wanita yang Jari Telunjuknya Lebih Panjang dari Jari Manis Ternyata Suka Selingkuh
Meski tidak disebut membahayakan, mencabut uban dapat memberikan efek samping bagi kesehatan kulit kepala dan rambut.
Dilansir dari SehatQ, berikut ini adalah beberapa efek mencabut uban:
1. Rambut tumbuh ke dalam
Mencabut uban biasanya dilakukan secara paksa dengan menarik bagian rambut yang berwarna putih.
Hal ini dapat merusak lapisan tipis di sekeliling rambut dan berpotensi menyebabkan ingrown hair, alias rambut yang tumbuh ke dalam. Lapisan tipis ini berguna memberi arah folikel rambut untuk menuju permukaan kulit.
Jika lapisan ini rusak, rambut yang akan tumbuh kehilangan arah jalan keluar sehingga tumbuh ke dalam.
2. Perubahan tekstur rambut
Mencabut uban berisiko merusak tekstur alami rambut sehingga pertumbuhan rambut baru menjadi lebih kasar dan mudah rapuh.
Hal tersebut terjadi karena rambut yang terus dicabuti mengalami kerusakan folikel rambut. Adanya kerusakan folikel rambut diketahui dapat mengubah tekstur rambut yang nantinya akan tumbuh.
3. Pertumbuhan rambut terganggu
Mencabut uban dapat mengakibatkan kerusakan folikel rambut. Kerusakan folikel yang terjadi berulang dapat memperlambat pertumbuhan rambut.
Tidak hanya rambut beruban, kerusakan ini juga dapat terjadi ketika mencabut rambut normal terus-menerus. Hal ini biasanya terjadi pada penderita trikotilomania.
Seperti dilansir dalam International Journal of Trichology, trikotilomania adalah kondisi gangguan psikologis yang membuat seseorang terus-menerus mencabut rambut dari kulit kepalanya.
4. Kerontokan rambut
Saat pertumbuhan rambut terganggu, hal ini juga dapat berdampak pada kerontokan. Folikel yang sudah rusak kemudian tidak kuat menopang akar rambut. Anda pun akan mengalami kerontokan.
5. Penipisan rambut hingga kebotakan
Seperti yang telah disebutkan, folikel rambut dapat rusak jika Anda mencabut rambut dengan paksa.
Tak hanya rontok, dalam kasus yang parah, hal ini dapat membuat folikel tidak lagi menumbuhkan rambut. Akibatnya, rambut Anda terlihat tipis, bahkan botak di bagian tertentu.
6. Trauma kulit kepala
Mencabut paksa rambut dapat menimbulkan trauma di kulit kepala dan folikel rambut. Hal ini menyebabkan rasa sakit dan kemerahan akibat pembuluh darah yang melebar karena Anda mencabut uban secara paksa.
7. Jaringan parut dan iritasi
Luka akibat mencabut uban dengan paksa dapat meninggalkan jaringan parut pada kulit kepala.
Hal ini juga memungkinkan terjadinya iritasi akibat bakteri masuk melalui pori-pori rambut yang dicabut atau luka di kulit kepala. Iritasi ini dapat menimbulkan kemerahan, nyeri, gatal, hingga bernanah.
8. Folikulitis
Mencabut uban dengan paksa yang terjadi berulang dapat menyebabkan peradangan pada folikel rambut atau disebut folikulitis.
Hal ini juga dapat memicu timbulnya iritasi di kulit kepala.***