8 Efek Mencabut Uban, Bisa Berakibat Kerontokan Rambut Hingga Kebotakan Hingga Kebotakan

27 Mei 2021, 16:00 WIB
Foto Ilustrasi kerontokan rambut/pixabay/slavoljubovski /

KABAR BESUKI - Ada mitos beredar mencabut uban akan membuat uban bertambah banyak. Secara ilmiah, tidak ada yang membuktikan hal ini.

Namun, mencabut ubah memiliki beberapa dampak kesehatan bagi kulit kepala dan rambut. Kini, tidak hanya orang tua, kaum muda pun bisa memiliki uban.

Bagi sebagian orang, keberadaan uban mungkin mengganggu penampilan dan menimbulkan rasa gatal.

Lantas, bolehkah mencabut uban? Adakah bahaya mencabut uban bagi kesehatan?

Baca Juga: Penelitian Ungkap Wanita yang Jari Telunjuknya Lebih Panjang dari Jari Manis Ternyata Suka Selingkuh

Meski tidak disebut membahayakan, mencabut uban dapat memberikan efek samping bagi kesehatan kulit kepala dan rambut.

Dilansir dari SehatQ, berikut ini adalah beberapa efek mencabut uban:

1. Rambut tumbuh ke dalam

Mencabut uban biasanya dilakukan secara paksa dengan menarik bagian rambut yang berwarna putih.

Hal ini dapat merusak lapisan tipis di sekeliling rambut dan berpotensi menyebabkan ingrown hairalias rambut yang tumbuh ke dalam. Lapisan tipis ini berguna memberi arah folikel rambut untuk menuju permukaan kulit.

Jika lapisan ini rusak, rambut yang akan tumbuh kehilangan arah jalan keluar sehingga tumbuh ke dalam. 

Baca Juga: Polisi Musnahkan Ganja 165 Kilogram dan 4,5 Kilogram Dengan Dibakar di Halaman Markas Polres Metro Jakbar

2. Perubahan tekstur rambut 

Mencabut uban berisiko merusak tekstur alami rambut sehingga pertumbuhan rambut baru menjadi lebih kasar dan mudah rapuh.

Hal tersebut terjadi karena rambut yang terus dicabuti mengalami kerusakan folikel rambut. Adanya kerusakan folikel rambut diketahui dapat mengubah tekstur rambut yang nantinya akan tumbuh. 

3. Pertumbuhan rambut terganggu 

Mencabut uban dapat mengakibatkan kerusakan folikel rambut. Kerusakan folikel yang terjadi berulang dapat memperlambat pertumbuhan rambut.

Tidak hanya rambut beruban, kerusakan ini juga dapat terjadi ketika mencabut rambut normal terus-menerus. Hal ini biasanya terjadi pada penderita trikotilomania.

Seperti dilansir dalam International Journal of Trichology, trikotilomania adalah kondisi gangguan psikologis yang membuat seseorang terus-menerus mencabut rambut dari kulit kepalanya. 

Baca Juga: Polisi Musnahkan Ganja 165 Kilogram dan 4,5 Kilogram Dengan Dibakar di Halaman Markas Polres Metro Jakbar

4. Kerontokan rambut 

Saat pertumbuhan rambut terganggu, hal ini juga dapat berdampak pada kerontokan. Folikel yang sudah rusak kemudian tidak kuat menopang akar rambut. Anda pun akan mengalami kerontokan.

5. Penipisan rambut hingga kebotakan

Seperti yang telah disebutkan, folikel rambut dapat rusak jika Anda mencabut rambut dengan paksa.

Tak hanya rontok, dalam kasus yang parah, hal ini dapat membuat folikel tidak lagi menumbuhkan rambut. Akibatnya, rambut Anda terlihat tipis, bahkan botak di bagian tertentu.

6. Trauma kulit kepala

Mencabut paksa rambut dapat menimbulkan trauma di kulit kepala dan folikel rambut. Hal ini menyebabkan rasa sakit dan kemerahan akibat pembuluh darah yang melebar karena Anda mencabut uban secara paksa. 

Baca Juga: Beredar Informasi bahwa 'Dr Nur' Warga Asal Malaysia Ditahan Israel, Kemenlu Malaysia Lakukan Penyelidikan

7. Jaringan parut dan iritasi

Luka akibat mencabut uban dengan paksa dapat meninggalkan jaringan parut pada kulit kepala.

Hal ini juga memungkinkan terjadinya iritasi akibat bakteri masuk melalui pori-pori rambut yang dicabut atau luka di kulit kepala. Iritasi ini dapat menimbulkan kemerahan, nyeri, gatal, hingga bernanah.

8. Folikulitis 

Mencabut uban dengan paksa yang terjadi berulang dapat menyebabkan peradangan pada folikel rambut atau disebut folikulitis.

Baca Juga: Bambang Wuryanto Membongkar Keinginan Puan Maharani Menjadi 'Panglima Tempur' dan Soal Uang Rp600 Juta

Hal ini juga dapat memicu timbulnya iritasi di kulit kepala.***

Editor: Ayu Nida LF

Sumber: sehatq

Tags

Terkini

Terpopuler