Orang yang Berpendidikan Tinggi Ternyata Berisiko Terkena Tumor Otak, Kok Bisa? Ini Penyebabnya

21 September 2021, 11:50 WIB
Orang yang Berpendidikan Tinggi Ternyata Berisiko Terkena Tumor Otak, Kok Bisa? Ini Penyebabnya /Joshua Mcknight/pexels

KABAR BESUKI- Tingkat pendidikan seseorang ternyata tidak hanya berdampak pada karir di masa depan, akan tetapi juga berdampak pada risiko penyakit tertentu.

Sebuah studi di Swedia bahkan menemukan hubungan antara risiko penyakit tumor otak dengan tingkat pendidikan seseorang.

Studi tersebut mengungkap bahwa orang-orang dengan tingkat pendidikan yang lebih tinggi ternyata punya risiko lebih lebih mengalami tumor otak.

Baca Juga: Membully Diri Sendiri 'Self Deprecation' Memberikan Dampak Buruk untuk Kesehatan Mental Anda

Tumor otak yang muncul bahkan kebanyakan bersifat kanker dan bisa berdampak bahaya hingga sebabkan kematian.

Seperti dilansir Kabar Besuki dari LiveScience, menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Epidemiology & Community Health  ini menemukan bahwa orang dengan pendidikan tinggi disebut lebih rentan mengembangkan penyakit tumor otak yang bersifat kanker.

Penelitian tersebut mengungkap bahwa perempuan yang menempuh setidaknya 3 tahun perkuliahan memiliki risiko 23 persen lebih tinggi untuk mengidam tumor otak dibanding mereka yang hanya menempuh pendidikan dasar dan menengah.

Baca Juga: Kebiasaan Ngupil Disebut Bisa Sebabkan Infeksi Hingga Kematian, Ternyata Ini Penyebabnya

Hal ini ternyata juga berlaku untuk para laku-laki, mereka yang menempuh pendidikan tinggi selama 3 tahun memiliki risiko 19 persen lebih tinggi mengalami tumor otak dibanding mereka yang hanya menempuh pendidikan dasar dan menengah.

Menurut salah seorang peneliti dari Univercity Collage London, Amal Khanolkar mengatakan bahwa salah satu kemungkinan penjelasannya adalah bahwa orang yang menempuh pendidikan tinggi mungkin lebih sadar akan gejala dan mencari perawatan medis lebih awal.

Dalam penelitiannya, Khanolkar menganalisis data dari 4,3 juta orang Swedia yang ada di Swedish Total Population Register. Khanolkar mengamati perkembangan tumor otak para pasien selama 17 tahun, ia juga mengumpulkan informasi mengenai tingkat pendidikan mereka.

Baca Juga: Anak-anak yang Terinfeksi Covid-19 Ternyata Berisiko Alami Kerusakan Otak Langka, Ini Gejalanya

Hasilnya, peneliti menemukan sebanyak 5.735 laki-laki dan 7.101 perempuan mengembangkan tumor otak.

Selain mengamati perbedaan antara perkembangan tumor otak dan tingkat pendidikan, para peneliti juga menemukan hubungan antara perkembangan tumor otak dan pendapatan.

Meski begitu, penelitian tersebut juga mengatakan bahwa tingkat pendidikan tidak berkaitan langsung dengan tumor otak. Namun, kondisi ini disebut bisa memperbesar risiko terkena tumor otak.

Baca Juga: Kecanduan Main Game Online Ternyata Bisa Picu Serangan Jantung Mendadak, Ini Penyebabnya

Risiko tumor otak ini juga lebih berisiko terjadi pada seseorang yang memiliki ukuran otak lebih besar dibanding biasanya.***

Editor: Yayang Hardita

Sumber: LiveScience

Tags

Terkini

Terpopuler