Perempuan Wajib Tahu! Tidak Selamanya Alat Kontrasepsi Efektif Mencegah Kehamilan, Begini Faktanya

- 5 Februari 2021, 17:38 WIB
Ilustrasi pil KB.
Ilustrasi pil KB. /Pixabay/Anga/

KABAR BESUKI – Umumnya orang mengetahui bahwa alat kontrasepsi merupakan solusi paling efektif bagi para istri yang bermaksud untuk mencegah terjadinya kehamilan di luar perencanaan akibat melakukan hubungan intim bersama sang suami.

Akan tetapi, tidak sedikit pula di kalangan pasangan yang bukan suami istri (khususnya dari kalangan remaja dan dewasa muda) juga memanfaatkan fungsi dari alat kontrasepsi yang belakangan ini begitu mudah diperoleh di apotek bahkan minimarket terdekat.

Sebagian kaum remaja dan dewasa muda bahkan tidak mengetahui cara penggunaan alat kontrasepsi yang baik dan benar, hanya karena ingin bersenang-senang melampiaskan hasrat seksualnya tanpa mempertimbangkan risiko yang ditimbulkan dari perbuatannya.

 Baca Juga: Jangan Kaget Jika Kucing Anda Berubah Warna, Mungkin Karena 5 Hal Ini! Simak Ulasannya

Mereka yang menyalahgunakan alat kontrasepsi tersebut beralasan, seolah-olah alat tersebut merupakan “dewa penyelamat” atau “jimat” yang akan melindungi mereka dari risiko kehamilan (bagi pihak perempuan) meski berkali-kali melakukan seks bebas.

Menurut riset Eric W. Johnson terhadap 100 orang perempuan yang melakukan hubungan seksual dengan laki-laki secara teratur sebagaimana dilansir Kabar Besuki dari buku Remaja Gaul Kebablasan karya Faruq Al Farabi, tidak selamanya alat kontraspesi efektif mencegah kehamilan.

Berikut ini berbagai fakta mengenai dampak penggunaan alat kontrasepsi terhadap kehamilan berdasarkan penelitian tersebut:

Baca Juga: Jatim Beri Pujian Transformasi Kepemimpinan Banyuwangi, dari Akademisi Hingga Politisi

  1. Tanpa menggunakan alat kontrasepsi sama sekali: Kira-kira 80 hingga 90 persen berpeluang terjadi kehamilan.
  2. Menggunakan metode Azl (mengeluarkan sperma di luar “Miss V”): Kira-kira 30 hingga 40 persen tetap berpeluang terjadi kehamilan.
  3. Menggunakan metode kalender: Kurang lebih 15 hingga 35 persen tetap berpeluang terjadi kehamilan.
  4.  Menggunakan busa sesuai dengan petunjuk: Kurang lebih 25 persen tetap terjadi kehamilan.
  5. Menggunakan kondom: 5 hingga 15 persen tetap terjadi kehamilan.
  6. Menggunakan sekat rongga besertajelly cream pembunuh sperma: 5 hingga 15 persen tetap terjadi kehamilan.
  7. Menggunakan IUD: Kira-kira 3 persen tetap terjadi kehamilan.
  8. Menggunakan Pil KB: Satu dari 200 perempuan tetap mengalami kehamilan.
  9. Metode seterelisasi: Nyaris tidak terjadi kehamilan sama sekali.

Baca Juga: Cara Jitu Membuat Rambut Panjang dan Tebal dengan Cepat Hanya dalam 30 Hari

Halaman:

Editor: Ayu Nida LF


Tags

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah