Sering Dikaitkan dengan Kegemukan dan Kolesterol Tinggi, Rupanya Makanan Ini Baik untuk Dikonsumsi!

- 25 Februari 2021, 19:27 WIB
 tumpukan keju
tumpukan keju /Racool_studio/Freepik

KABAR BESUKI - Stigma keju dalam masyarakat seringkali dianggap sebagai makanan berlemak tinggi yang dapat menggemukkan dan merusak kesehatan jantung karena kolesterolnya yang tinggi.

Padahal makanan yang satu ini sangat digemari oleh sebagian besar orang karena rasanya yang gurih dan tampilannya pun menggugah selera.

Namun beberapa penelitian menampik hal tersebut karena setidaknya keju termasuk makanan yang netral, dan bahkan mungkin baik untukmu.

Baca Juga: Inilah 8 Website yang Paling Sering Dikunjungi di Dunia, Google Masih Mendominasi

Jika kamu adalah orang yang memperhatikan makanan yang masuk ke tubuhmu dan sangat menghindari makanan berlemak seperti keju, kamu harus mengetahui beberapa fakta ini.

Dilansir Kabar Besuki dari Wired, salah satu penelitian yang dilaporkan dalam  New England Journal of Medicine pada tahun 2011, menganalisa sekitar 120 ribu orang dewasa di AS selama beberapa dekade.

Penulisnya menemukan bahwa makanan seperti kentang, daging yang diproses, dan biji-biji olahan adalah makanan yang dianggap berkaitan dengan kenaikan berat badan.

Sedangkan makanan seperti yogurt, buah-buahan, dan kacang-kacangan sering dikaitkan dengan dengan penurunan berat bada. Keju berada di tengah-tengah garis tersebut.

Baca Juga: Sinopsis Film 'Geez and Ann', Kisah Romansa Dewa Kejutan dan Peri Kecil Tayang 25 Februari 2021 di Netflix

Penelitian yang lebih terbaru yaitu dilakukan pada tahun 2018 yang menganalisa 2.512 laki-laki di Wales membuktikan adanya perubahan massa dan bentuk tubuh setelah responden mengkonsumsi keju selama lima tahun, meskipun efek tersebut akan hilang setelah sepuluh tahun.

Sebuah meta-analisis dari 37 uji klinis juga menemukan bahwa mengkonsumsi produk susu dapat meningkatkan massa otot dan mengurangi lemak tubuh.

Dariush Mozaffarian, seorang ahli jantung dan penulis dari laporan pada 2011 tadi menjelaskan bahwa hampir tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa keju menyebabkan berat badan bertambah.

Baca Juga: Inilah Akibat Terlalu Sering Menatap Layar Smartphone Terhadap Kesehatan Mata, hingga Sebabkan Kebutaan

Ia juga mengatakan tidak ada bukti yang menyatakan keju dapat menyebabkan penyakit jantung dan diabetes.

Keju Adalah hasil fermentasi dari produk susu yang berarti kultur bakteri hidup didalamnya.

Hal itu dapat memberi efek positif pada kesehatan mikrobiota usus yang memiliki peran baik dalam proses metabolisme.

Proses fermentasi dari keju juga menciptakan vitamin K2 atau menaquinone yang dipercaya meningkatkan kadar insulin.

Insulin berfungsi untuk mengatur kadar gula darah, rasa lapar, pengeluaran kalori, dan penyimpanan lemak. Sehingga keju yang difermentasi lebih lama memiliki manfaat  yang sangat baik bagi tubuh.

Keju yang difermentasi lebih lama memiliki tekstur yang lebih keras dibanding keju yang kurang difermentasi.

Baca Juga: 7 Hal yang Tidak Boleh Kamu Lakukan Sebelum Memulai Olahraga

Keju jika dikonsumsi dengan makanan berkalori tinggi lain seperti roti, daging, mie, pasta, dan karbohidrat lainnya maka memang akan mengakibatkan kegemukan. Namun jika hanya memakan keju saja, menurut penelitian akan memberikan efek positif pada tubuhmu.

Baca Juga: Jadwal Liga Inggris Pekan ke-28 Live di NET TV dan Mola TV, Termasuk Super Big Match Chelsea vs Man Utd

Menurut Mozaffarian, keju tidak patut untuk dihindari, namun makanan seperti karbohidrat olahan yang tinggi dan daging merah olahanlah yang harus dihindari. Namun harus tetap diingat bahwa memakan apapun yang berlebihan akan selalu mengakibatkan kegemukan meskipun makanan tersebut diklaim baik untuk tubuhmu.***

Editor: Surya Eka Aditama

Sumber: Wired


Tags

Terkini