Stop! Jangan Sampai Menahan Bersin, Karena Akan Menyebabkan Komplikasi Parah Ini

- 28 Februari 2021, 18:54 WIB
ILUSTRASI Bersin,
ILUSTRASI Bersin, /*/PIXABAY
  1. Infeksi Telinga

Dengan bersin, membantu membersihkan hidung dari segala hal yang tidak seharusnya ada, seperti bakter. Secara hipotetis, pengalihan udara kembali ke telinga dari saluran hidung dapat membawa bakteri atau lendir yang terinfeksi ke telinga tengah, menyebabkan infeksi.

Baca Juga: Percintaan Zodiak Hari Ini, 28 Februari 2021: Aries Harus Berhati-hati dan Sagitarius Menemukan Kembali

  1. Pembuluh Darah rusak di Mata, Hidung atau Gendang Telinga

Para ahli mengatakan bahwa meski jarang, pembuluh darah di mata, hidung, atau gendang telinga bisa rusak saat menahan bersin. Peningkatan tekanan yang disebabkan oleh bersin dapat menyebabkan pembuluh darah di saluran hidung terjepit dan pecah.

  1. Cedera Diafragma

Diafragma Anda adalah bagian otot dada di atas perut Anda. Jika udara bertekanan pada orang yang menahan bersin terperangkap pada diafragmaa, akan membuatnya sakit di bagian dada dan diperlukan penanganan medis.

  1. Aneurisma

Menurut para ahli, tekanan yang disebabkan oleh menahan bersin berpotensi menyebabkan pecahnya aneurisma otak. Ini adalah cedera yang mengancam jiwa yang dapat menyebabkan pendarahan di tengkorak di sekitar otak.

  1. Kerusakan Tenggorokan

Dokter telah menemukan setidaknya satu kasus seseorang mengalami robek di bagian belakang tenggorokan setelah menahan bersin dan juga mengakibatkan tidak bisa bicara ataupun menelan.

Seseorang yang tengorokannya rusak akibat menahan bersin, biasanya merasakan sensasi meletup di leher dan mulai membengkak.

  1. Tulang Rusuk Patah

Menahan bersin juga bisa menyebabkan tulang rusuk patah, karena menyebabkan udara bertekanan tinggi dipaksa masuk ke paru-paru dengan banyak tenaga.

Baca Juga: Ternyata Tanaman Dapat Tumbuh Tanpa Cahaya Matahari! Simak Penjelasan Berikut

Tetapi menahan bersin tidak akan menyebabkan serangan jantung. Meskipun dalam kasus menahan bersin belum ditemukan laporan kematian akibat hal ini, tetapi beberapa orang akan mengalami cedera serius. Bahkan, aneurisma otak dapat mematikan sekitar 40% kasus.***

Halaman:

Editor: Yayang Hardita

Sumber: Healthline


Tags

Terkini

x