KABAR BESUKI – Toxic Positivity akhir-akhir ini kerap terdengar di telinga kita. Sikap menyembunyikan perasaan terhadap orang lain atau wajah senyum namun hati menangis.
Toxic Positivity merupakan istilah asing yang digunakan untuk menjelaskan tentang suatu sikap merasa baik-baik saja.
Suatu keyakinan bahwa semuanya akan baik-baik saja meskipun situasi sedang sulit, hal ini mengharuskan seseorang harus tetap mempertahankan pola pikir positif.
Pola pikir yang positif memang baik untuk kesehatan mental, akan tetapi tidak semua keadaan dapat ditanggapi dengan hal-hal yang positif.
Ada masanya seseorang harus menghadapi emosi dan pengalaman menyakitkan, yang perlu dilakukan bukan terlihat baik-baik saja dan menutupi kesedihan hanya untuk ‘terlihat bahagia’.
Namun hal itu perlu untuk ditangani secara terbuka dan jujur. Tentunya harus tetap sesuai porsinya. Segala sesuatu yang berlebihan tentunya tidak baik.
Baca Juga: Jika Merasakan Hal Ini Sepanjang Hari Pada Mata, Segera Periksakan ke Dokter
Toxic positivity membawa pemikiran positif yang tidak hanya menekankan pentingnya optimisme, tetapi juga meminimalkan emosi manusia yang bersifat negatif.