Nutrisi-Nutrisi Berikut Ini Tidak Akan ditemukan pada Buah dan Sayur, Pahami untuk Para Vegetarian

- 22 Maret 2021, 18:04 WIB
foto: ilustrasi makana vegen
foto: ilustrasi makana vegen /Prasetyo Bagus P//pixabay/free-photos

KABAR BESUKI - Memang benar bahwa gaya hidup vegan dan vegetarian sama-sama menyehatkan. Meski demikian, ada beberapa jenis nutrisi yang tidak bisa diperoleh hanya dari sayur dan buah-buahan saja.

Jadi, sebaiknya perhatikan betul kebutuhan dan pemenuhan nutrisi setiap individu apabila menjalani gaya hidup ini.

Ada nutrisi yang secara eksklusif hanya ada di sumber hewani saja. Di sisi lain, ada pula yang tersedia di buah dan sayur namun dalam jumlah terbatas.

Baca Juga: Ekspresi Peringatan Hari Air Sedunia, Pemkab Temanggung Tebar Ribuan Ikan dan Tanam Pohon

Baca Juga: Resmikan SPAM Umbulan di Pasuruan, Presiden Jokowi Beri Pesan dan Harapan untuk Ini

Baca Juga: Simak Ini Jika Anda Sedang Melamar Pekerjaan! 3 Tips Membuat CV yang Baik Agar Mudah Dibaca Rekruter

Apa saja jenis nutrisi yang tidak ada atau terbatas jumlahnya dari sayur dan buah?

  1. Vitamin B12

Ini adalah jenis nutrisi esensial yang hanya ada dari sumber hewan seperti daging, ikan, telur, dan produk olahan susu.

Nutrisi larut air ini berperan dalam pembentukan sel darah merah. Tak hanya itu, vitamin dengan nama lain cobalamin ini juga berperan dalam fungsi saraf dan otak.

Menurut studi, diketahui bahwa vegetarian berisiko mengalami kekurangan vitamin B12 apabila tidak mendapat suplemen.

Apabila masih mengonsumsi telur dan produk olahan susu, nutrisi bisa jadi masih terpenuhi.

Namun tidak demikian halnya bagi orang yang menjalani gaya hidup vegan.

Resikonya menjadi lebih besar karena mereka sama sekali tidak mengkonsumsi produk olahan susu dan telur.

Gejala kekurangan vitamin B12 mulai dari merasa lesu, gangguan saraf, fungsi otak terganggu, hingga memperbesar kemungkinan mengalami penyakit Alzheimer.

  1. Kreatin

Kreatin adalah molekul yang ditemukan di sumber hewani, terutama di bagian otak dan otot. Fungsinya adalah menyimpan energi untuk sel-sel otot agar menjadi semakin kuat.

Itulah mengapa kreatin dikenal sebagai suplemen pembentuk otot yang cukup populer.

Lebih jauh lagi, organ hati sebenarnya bisa memproduksi kreatin. Namun, menurut studi diketahui orang vegetarian cenderung memiliki jumlah kreatin lebih rendah di otot mereka.

Apabila ini terjadi, diskusikan dengan dokter untuk mengkonsumsi suplemen kreatin.

  1. Karnosin

Karnosin adalah jenis antioksidan yang penting untuk fungsi otot. Sumber nutrisi ini hanya bisa ditemukan di sumber hewani seperti daging, ayam, dan juga ikan.

Orang yang mendapatkan cukup asupan karnosin akan memiliki otot lebih bugar serta performa optimal.

Meski demikian, nutrisi ini tidak termasuk yang esensial karena tubuh bisa membentuknya lewat asam amino histidine dan beta-alanine.

Baca Juga: Kedatangan Tim Bulutangkis Indonesia Akan Disambut Menpora dan Dipastikan Pulang dengan Bermartabat

Baca Juga: Inilah Tanda ketika Ajal Mendekat Menurut Islam, Kenali Jangan Sampai Telat Dalam Bertaubat

Baca Juga: Menyukai Fiksi? Inilah yang Terjadi Pada Otak dan Kepribadian Seseorang yang Terlarut dalam Cerita Fiksi

  1. Vitamin D3

Tubuh memang bisa memproduksi vitamin D dengan sendirinya ketika berjemur atau terpapar sinar matahari.

Meski demikian, tidak semua orang memiliki kesempatan untuk berjemur setiap harinya. Jika ini yang terjadi, maka sumber yang memungkinkan adalah dari makanan dan suplemen.

Ada dua jenis vitamin D, yaitu vitamin D2 dari tumbuhan dan vitamin D3 dari sumber hewani.

Dari kedua jenis vitamin ini, darah lebih mudah menyerap vitamin dalam bentuk D3 atau cholecalciferol.

Sumber terbaik vitamin D3 adalah ikan berlemak dan juga kuning telur.

Selain itu, ada pula yang dikemas dalam bentuk suplemen seperti minyak ikan kod, susu, atau sereal.

  1. DHA

Docosahexaenoic acid atau DHA adalah jenis asam lemak omega-3 esensial yang penting untuk fungsi dan perkembangan otak.

Kekurangan DHA terutama pada anak-anak dapat berpengaruh pada kesehatan mental dan fungsi otaknya.

Sumber DHA utama datang dari ikan berlemak, minyak ikan, dan beberapa jenis mikroalga. Memang benar DHA juga bisa tercipta dari asam lemak omega-3 jenis ALA seperti dari flax seed dan chia seed. Meski demikian, proses konversi ini tidak efisien dan mungkin belum mencukupi.

Baca Juga: Ditjen Pajak Menjadi Target KPK Selanjutnya Kasus Dugaan Korupsi Pemeriksaan Perpajakan 2016-2017

Baca Juga: Indonesia Akan Bangun Jaringan Kabel Bawah Laut Agar Jaringan Internet Lebih Lancar, Wacana atau Fakta

Oleh sebab itu, orang yang menjalani gaya hidup vegan dan vegetarian kerap memiliki kadar DHA lebih rendah. Apabila diperlukan, sebaiknya konsumsi dalam bentuk suplemen.

  1. Zat besi heme

Heme iron atau zat besi heme adalah jenis nutrisi yang hanya bisa ditemukan di daging, terutama daging merah.

Tubuh lebih mudah menyerap zat besi dalam bentuk heme. Bahkan, jenis protein heme ini dapat meningkatkan kemampuan tubuh menyerap protein non-heme dari sayuran.

Itulah mengapa terkadang vegetarian dan vegan lebih rentan mengalami anemia dibandingkan dengan orang yang mengonsumsi daging.

Jadi, perlu benar-benar dipantau apakah pola makan vegan sudah mencakup kebutuhan protein non-heme atau belum.

  1. Taurin

Jenis nutrisi yang hanya ada di makanan hewani seperti ikan, makanan laut, daging, ayam, dan produk olahan susu adalah taurin.

Baca Juga: Jangan Taruh Ponsel di Saku Belakang, Simak Tips Lainnya Agar Ponsel Tahan Lama

 Fungsinya untuk tubuh adalah pembentukan otot, garam empedu, dan juga antioksidan.

Lebih jauh lagi, studi menunjukkan bahwa vegan memiliki kadar taurin dalam tubuh lebih rendah. Jika diperlukan, ada suplemen mengandung taurin yang bisa dikonsumsi.***

Editor: Yayang Hardita

Sumber: sehatq


Tags

Terkini

x