Menurut Ahli Dokter Kulit, Deodorant Tidak Berpengaruh pada Keringat Berlebih Mungkin Ini Penyebabnya

- 24 Maret 2021, 13:27 WIB
Deodoran
Deodoran /Pixabay/Shaun_F

KABAR BESUKI – Deodoran mayoritas berfungsi untuk menjaga agar tetap lembab serta menghilangkan keringat dan bau.

Anda mungkin berasumsi bahwa deodoran atau antiperspiran Anda baru saja berhenti bekerja suatu hari, ketika tubuh menghasilkan bau dan keringat.

Sebenarnya deodoran menggunakan bahan yang menutupi atau menetralkan aroma alami keringat Anda, seperti soda kue, kata Dr. Fine.

Baca Juga: Minum Susu Hangat di Malam Hari Dipercaya Bisa Bantu Tidur Lebih Cepat dan Nyenyak, Begini Penjelasan Ahli

Di sisi lain, antiperspiran menggunakan aluminium klorida untuk memblokir saluran keringat dan mencegah keluarnya keringat.

Itu tidak hanya membuat lubang keringat Anda kering, tetapi dengan menghentikan keringat, Anda juga bisa menghentikan baunya.

Mungkin ada beberapa hal yang terjadi di tubuh Anda yang memicu peningkatan keringat, yang kemudian dapat meningkatkan bau dan memberi kesan bahwa produk Anda berhenti bekerja. Namun, mungkin deodoran Anda tidak cukup kuat untuk Anda saat ini.

 Baca Juga: Pandemi COVID-19 Memberikan Peluang Pekerja Tetap di Rumah, Facebook Inc, Microsoft Corp dan Perusahaan Besar

Keringat adalah proses yang kompleks. Sementara fungsi utamanya adalah untuk mengatur suhu tubuh Anda, tubuh Anda dapat berkeringat sebagai respons terhadap berbagai rangsangan yang berbeda, kata Dr. Fine. Itu termasuk stres dan kecemasan. Kemungkinan itulah yang ada di balik perubahan kemanjuran produk, daripada tubuh Anda membangun toleransi terhadapnya.

Halaman:

Editor: Surya Eka Aditama

Sumber: Live Strong


Tags

Terkini

x