Mengejutkan! Inilah 5 Efek yang Dapat Tubuh Anda Rasakan Ketika Berhenti Minum ‘Soda Diet’ Menurut Ahli

- 2 April 2021, 15:56 WIB
Foto: Ilustrasi Minuman Bersoda.
Foto: Ilustrasi Minuman Bersoda. /Rizqi A/ /PIXABAY

KABAR BESUKI – Minum soda mungkin merupakan hal yang terasa begitu menyenangkan karena rasanya yang begitu nikmat.

Bahkan, adanya soda edisi diet menjadi salah satu daya tarik bagi Anda yang ingin meminumnya (untuk yang sedang menjalani program diet).

Dilansir Kabar Besuki dari Eat This, dua orang ahli telah menjelaskan mengenai beberapa hal yang akan terjadi pada tubuh Anda ketika benar-benar meninggalkan minuman bersoda secara permanen, antara lain:

Baca Juga: Patut Dicoba, Inilah 6 Manfaat yang Anda Rasakan untuk Kesehatan Tubuh Jika Rutin Mengonsumsi Kubis Brussel

Baca Juga: Waspada! Kenali 4 Tanda Bahaya Bahwa Anda Mengalami Kekurangan Serat, Salah Satunya Selalu Merasa Lapar

Baca Juga: Beruntung! 3 Zodiak Ini Diperdiksi Bakal Dapat Keberuntungan di Bulan April 2021

  1. Mengurangi Keinginan Terhadap Zat Gula

Memangkas zat kalori dari minuman bersoda pada tubuh Anda merupakan hal yang tak perlu dipikirkan lagi.

Konsumsi soda dengan kandungan 150 kalori per kaleng terbukti dapat meningkatkan berat badan Anda secara serius, bahkan berpotensi menimbulkan obesitas jika Anda mengonsumsinya terus-menerus.

Bahkan, minuman “soda diet” justru mampu meningkatkan berat badan Anda jauh lebih agresif dibandingkan minuman bersoda pada umumnya.

“Pemanis buatan memengaruhi rasa kenyang kita,” kata Isabel Smith, MS, RD, CDN sebagaimana dilansir Kabar Besuki dari Eat This.

“Tubuh kita telah berkembang secara evolusioner untuk mengharapkan sejumlah besar kalori saat kita mengonsumsi sesuatu yang sangat manis, dan pemanis buatan itu 400 kali menjadi 8.000 kali lebih manis daripada gula,” ujarnya.

Ketika Anda mulai melepaskan segala ketergantungan terhadap pemanis buatan, secara tidak langsung Anda juga mulai menyadari bahwa tubuh Anda tidak membutuhkan banyak gula.

Baca Juga: Tragedi Mematikan dalam Empat Dekade Terakhir, Kecelakaan Kereta di Taiwan Menewaskan Puluhan Orang

  1. Mempengaruhi Resistensi Insulin

Sebuah penelitian yang dirilis oleh Journal of Family Medicine dan Primary Care pada tahun 2020 menemukan bahwa bahwa penderita diabetes yang mengonsumsi pemanis buatan memiliki resistensi insulin yang lebih tinggi daripada mereka yang tidak mengonsumsi pemanis ini.

Studi lainnya bahkan mengaitkan konsumsi pemanis buatan dengan peningkatan risiko diabetes tipe kedua.

Untuk membuktikan lebih lanjut, hingga kini masih diperlukan penelitian lebih lanjut untuk menentukan adanya sebab-akibat atau korelasi.

  1. Menurunkan Berat Badan

Para peneliti telah mempelajari hubungan antara obesitas dan konsumsi pemanis buatan, dan mereka telah menemukan banyak hubungan melalui mekanisme yang berbeda.

Saat Anda menghentikan kebiasaan soda, tambahkan makanan pembakar lemak ini ke dalam diet Anda, beberapa di antaranya berfungsi untuk memblokir adipogenesis, proses di mana lemak disimpan di tubuh Anda. 

  1. Meningkatkan Kesehatan Pencernaan

Keasaman pada soda berpotensi mengancam kesehatan organ pencernaan Anda, karena mengikis enamel gigi dan memperburuk refluks asam.

Baca Juga: 5 Makanan yang Selalu Hadir dalam Perayaan Paskah di Indonesia, Nomor 3 Paling Favorit Anak-anak

Baca Juga: Ramalkan Anang Hermansyah dan Krisdayanti, Mbak You: Diam-diam Tapi Seperti Api Sekam

Bahkan, “soda diet” justru memiliki risiko bahaya yang jauh lebih besar dibandingkan minuman bersoda pada umumnya.

“Para peneliti menemukan bahwa pemanis buatan dapat memengaruhi bakteri usus yang sehat, yang dapat memengaruhi segalanya mulai dari kontrol gula darah hingga pengelolaan berat badan hingga penyakit,” ujar Smith.

  1. Membuat Lebih Bertenaga

Mengonsumsi terlalu banyak kafein terutama pada minuman bersoda dapat menimbulkan dehidrasi pada tubuh Anda sehingga Anda menjadi sangat mudah lelah dan letih.

Bahkan, Smith menganjurkan Anda untuk lebih banyak mengonsumsi produk makanan dan minuman organik dibandingkan produk olahan.

“Ada lebih banyak energi untuk tubuh kita dalam makanan nyata daripada makanan olahan,” tuturnya.***

Editor: Yayang Hardita

Sumber: Eat This


Tags

Terkini