Menurut Studi: Satu Efek Samping Utama Mengonsumsi Daging Olahan, Bisa Risiko Kematian

- 4 April 2021, 20:45 WIB
Ilustrasi Daging
Ilustrasi Daging /Bayu//Unsplash/Jose Ignacio Pompe

KABAR BESUKI - Berbagai olahan daging merupakan favorit banyak orang. Tentunya, banyak orang yang hampir setiap hari mengonsumsinya.

Penelitian baru yang diterbitkan dalam The American Journal of Clinical Nutrition  menunjukkan bahwa mengonsumsi daging olahan secara teratur dapat meningkatkan risiko terkena penyakit kardiovaskular.

Para peneliti mengikuti peserta selama hampir satu dekade dan menemukan bahwa konsumsi 150 gram atau lebih daging olahan setiap minggu (atau sedikit lebih dari 5 ons) dikaitkan dengan risiko penyakit jantung 46% lebih tinggi. 

Baca Juga: Serangan Mendadak! Seorang Petugas Polisi Tewas dalam Penikaman Kendaraan di Capitol Amerika Serikat

Itu juga dikaitkan dengan peningkatan risiko kematian 51% dibandingkan dengan mereka yang tidak mengonsumsi daging olahan.

Dilansir Kabar Besuki dari laman Eat This, daging olahan termasuk daging yang diawetkan seperti pancetta, prosciutto, salami, dan Spanish chorizo. Bacon, dendeng, daging deli, dan sosis hot dog adalah contoh lainnya.

Yang cukup menarik, asupan mingguan daging yang tidak diolah baik yang belum diawetkan melalui pengawetan dan pengasapan atau tercemar dengan nitrat memiliki efek netral pada kesehatan. 

Baca Juga: Berikut 8 Manfaat Kesehatan Teh Hijau yang Belum Didengar Sebelumnya

Contoh daging yang tidak diolah termasuk daging sapi, ayam, dan domba, dan babi. Partisipan diminta mencatat kebiasaan makannya dengan menjawab kuesioner frekuensi makanan. Para peneliti juga mengumpulkan data tentang kejadian kardiovaskular utama, termasuk serangan jantung dan kematian.

Halaman:

Editor: Ayu Nida LF

Sumber: Eat This


Tags

Terkini

x