Mengapa Belanja di Supermarket Terkadang Lebih dari yang Direncanakan? Ternyata Ini Rahasianya!

- 11 April 2021, 20:34 WIB
Ilustrasi belanja di supermarket.
Ilustrasi belanja di supermarket. /Pexels/Anna Shvets

KABAR BESUKI – Selain pasar tradisional, masyarakat terkadang pergi ke supermarket untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Kebanyakan dari kita biasanya selalu membuat rencana mengenai apa saja yang akan dibeli. Namun seringkali ketika sampai di rumah baru menyadari bahwa barang belanjaan lebih banyak dari yang direncanakan.

Mengapa bisa begitu? Sebagaimana dilansir Kabar Besuki dari laman Brighside, berikut penjelasannya.

Baca Juga: Cerita Soal 'Saat Terakhir' Jadi Menristek, Ini Kisah dari Bambang Brodjonegoro

Menempatkan banyak keranjang atau troli belanja di pintu masuk

Supermarket biasanya menempatkan banyak gerobak belanja besar tepat di pintu masuk. Hal ini sebenarnya tidak benar-benar dilakukan untuk kenyamanan Anda, melainkan, agar Anda mengisi keranjang ini dengan lebih banyak produk.

Tidak heran mengapa Anda akhirnya membawa pulang banyak barang yang tidak perlu. Menurut Martin Lindstrøm, konsultan pemasaran dan penulis buku, Brandwashed: Tricks Companies Use to Manipulate Our Minds and Persuade Us to Buy, selama percobaan, para ilmuwan menggandakan ukuran gerobak. Perubahan kecil ini membuat orang membeli 40% lebih banyak.

Baca Juga: 4 Makanan Mengejutkan yang Bikin Wajah Berminyak, Termasuk Nasi Putih dan Ini

Menempatkan sayuran dan buah-buahan di lorong pertama

Trik lain yang digunakan supermarket adalah menempatkan buah, sayuran, dan bahkan toko roti di lorong pertama. Alasan dibalik ini? Menurut artikel ‘Grocery Shopping for Your Health’ dari Butler University, bagian ini dikenal sebagai ‘zona dekompresi’, yaitu ruang yang mencampurkan aroma dan warna yang membuat kita merasa baik dan sehat, tetapi juga mengarahkan kita untuk membeli barang lain secara impulsif .

“Bukan rahasia lagi bahwa banyak orang memiliki tujuan untuk membeli makanan sehat di supermarket, tetapi lingkungan yang berlebihan cenderung membuat niat tersebut sulit untuk dicapai,” ujar penulis.

Baca Juga: Ingat Sanksi Berlaku Bagi ASN yang Nekat Mudik, Ahmad Riza: Saya Imbau kembali untuk Tidak Mudik

Sampel makanan gratis

Sampel makanan gratis adalah cara lain untuk mendorong kita membeli lebih banyak. Pernahkah Anda berada di lorong supermarket dan ditawari untuk mencoba sepotong daging segar dan berair yang mereka jual?

Menurut sebuah artikel yang diterbitkan di Supermarket News pada tahun 2004, 68% konsumen di supermarket di Indianapolis, AS, mengatakan bahwa produk sampel mendorong mereka untuk melakukan pembelian.

Hal ini bisa menguntungkan toko tersebut, karena berhasil meningkatkan penjualan produk tertentu yang mereka coba promosikan antara 600% dan 2.000%. Teknik ini masih relevan sampai sekarang.

Baca Juga: Pohon Tumbang di Tengah Lintasan Rel Mengakibatkan KRL Alami Kerusakan dan KRL Lain Terhambat

Menempatkan produk dengan packaging mencolok di tempat yang mudah terlihat seperti kasir

Teknik penjualan yang sangat umum adalah menempatkan produk di tempat yang mudah terlihat untuk mendorong Anda membeli lebih banyak. Ini membuat Anda ingin membeli barang terlepas dari berapa nilai sebenarnya dari produk tersebut.

Misalnya, sereal atau permen yang memiliki karakter animasi pada kemasannya. Ketika anak-anak melihatnya, mereka akan langsung menginginkan produknya. Dengan mudah, mereka ditempatkan pada ketinggian yang ideal untuk dijangkau oleh anak-anak.

Baca Juga: Akibat Gempa di Malang Jawa Timur, Tercatat Data Terakhir 7 Orang Tewas

“Beli satu gratis satu”

Perangkap lain yang selalu dihadapi banyak orang adalah diskon ‘3 × 2’ atau slogan klasik ‘beli satu dapat satu’. Ini sebenarnya tidak sebagus kelihatannya.

Misalnya, untuk transaksi ‘3 × 2’, memang benar Anda mendapatkan diskon 33% untuk setiap produk yang Anda beli. Namun, Anda tidak dapat melihatnya seperti itu karena untuk mendapatkan diskon, Anda harus membeli 3 produk. Itu mungkin jumlah yang lebih besar dari yang mungkin Anda butuhkan. Jadi jika Anda membutuhkan sesuatu dalam jumlah besar atau Anda membeli produk yang tidak mudah rusak (seperti minyak zaitun, pasta gigi, dll.) maka itu bagus, selama mereka tidak menaikkan harga dasar sebelumnya. Jika tidak, Anda mungkin ingin berpikir dua kali sebelum membeli sesuatu dalam jumlah besar.

Baca Juga: 5 Penyebab Anda Mengalami Mimpi Buruk, Nomor 1 Paling Sering Terjadi

Musik mempengaruhi minat belanja

Musik yang diputar di supermarket juga dapat berdampak penting pada kebiasaan berbelanja bahan makanan kita. Selama musik yang diputar bertema lambat, tenang, atau klasik, membuat kita menghabiskan lebih banyak waktu di lorong toko.***

Editor: Ayu Nida LF

Sumber: brightside


Tags

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah