Wajib Tahu! Begini Tips Praktis Agar Aman Berpuasa Selama Ramadhan

- 19 April 2021, 12:33 WIB
Ilustrasi puasa/Freepik/anyajoy
Ilustrasi puasa/Freepik/anyajoy /

KABAR BESUKI - Bulan suci Ramadhan adalah bulan spesial dalam setahun bagi umat Islam di seluruh dunia. Momen ini merupakan waktu dimana umat Muslim terhubung lebih dalam dengan agama dan momen merefleksikan diri mereka sendiri.

Ketika bulan Ramadhan, seluruh muslim di dunia menjalankan ibadah puasa tanpa terkecuali. Ramadhan juga merupakan bulan yang disebut sebagai ‘obral pahala’ karena segala sesuatu yang dikerjakan akan mendapat pahala yang berlipat ganda.

Disetiap bagian negara mempunyai waktu puasa yang berbeda, misal Indonesia yang menjalankan puasa selama 13 jam berbeda dengan Iceland yang menjalankan puasa sepanjang 22 jam. Untuk menjalankan puasa, perlu tubuh yang sehat agar puasa berjalan dengan semestinya.

Baca Juga: Sabu-sabu Seberat 89 Kilogram Berhasil Diamankan BNN dari Bandar Narkoba di Sulawesi Selatan

Dilansir dari Healthline, berikut tips praktis untuk mendukung puasa yang aman dan sukses selama Ramadhan, diantaranya :

  1. Jangan melewatkan Sahur

Hanya ada dua kesempatan untuk makan selama Ramadhan, yakni di pagi hari sebelum matahari terbit  atau sahur dan setelah matahari terbenam di malam hari atau buka puas. Tak sedikit orang yang melewatkan sahur dengan alasan malas dan tidak nafsu makan.

Namun, Nazima Qureshi, RD, MPH dan penulis The Healthy Ramadan Guide, menjelaskan bahwa sangat penting untuk tidak melewatkan sahur karena makanan yang dimakan akan memengaruhi energi sepanjang hari.

Baca Juga: BNN Berhasil Tangkap dan Tembak Mati Bandar Narkoba Sabu 89 Kilogram, DPR Beri Apresiasi

 “Sering kali orang beralih ke karbohidrat sederhana untuk makan pagi, Tapi karbohidrat sederhana tidak akan memberikan energi jangka panjang,” kata Qureshi.

Sebagai gantinya, dia merekomendasikan makan biji-bijian yang dipadukan dengan lemak dan protein sehat serta buah-buahan dan sayuran. Seperti oatmeal dan panekuk.

  1. Hidrasi

Tidak minum cukup air dapat menyebabkan suasana hati yang buruk dan meningkatkan kelelahan. Ini dapat memengaruhi tingkat energi dan Memory.

Baca Juga: Terkait Video Pria Mengaku Nabi ke-26, Menag Dukung Polri Tindak Tegas Pelaku

Menjaga asupan air juga dapat membantu mengelola kondisi kesehatan kronis dan berperan dalam mencegah dan mengobati sakit kepala, migrain, batu ginjal, dan sembelit, serta menjaga tekanan darah. Ada juga beberapa bukti bahwa tetap terhidrasi dapat menurunkan nafsu makan.

Selain minum banyak air, Qureshi merekomendasikan untuk memasukkan buah dan sayuran berisi air ke dalam makan malam, seperti: stroberi, semangka, melon, tomat dan timun.

  1. Perhatikan Porsi Makanan

Makanan lokal atau tradisional biasanya banyak dijual di pasaran seperti takjil. Tetapi makanan-makanan tersebut tidak menutup kemungkinan mengandung karbohidrat, gula atau minyak lebih banyak.

makan makanan tradisional setiap malam ketika berbuka mungkin bukan ide terbaik. Setelah seharian tidak makan dan merasa lapar, makan berlebihan juga biasa terjadi. Ini dapat menyebabkan kelelahan pagi hari dan penambahan berat badan selama sebulan.

Baca Juga: Resmi Buka Usaha Kuliner Laukita, Dimas Beck Target 500 Reseller!

Qureshi menganjurkan berbuka puasa dengan makan kurma, buah, dan minum air. “Gula alami dari buah akan memungkinkan tubuh mencatat bahwa seseorang tersebut telah makan. Dan selanjutnya, ia tidak akan merasa kelaparan dan mencegah makan berlebihan, “jelas Qureshi.

  1. Pahami Kesehatan

Memiliki kondisi medis yang kronis bukan berarti seseorang tersebut tidak bisa berpuasa. Malah, hal ini berarti bahwa penting untuk membuat rencana ke depan dan membuat penyesuaian yang diperlukan.

Wasem Alsabbagh, BScPharm, PhD, seorang apoteker klinis berlisensi dan asisten profesor di University of Waterloo, menjelaskan bahwa sebagian besar pengobatan dapat dan harus dilanjutkan saat puasa.

Baca Juga: Kompetisi European Super League Dikecam UEFA dan FIFA, FIFA: Kompetisi Tersebut Tidak Akan Diakui

“Jika puasa memperburuk kondisi medis, bahkan setelah mengubah jadwal pengobatan, pasien sebaiknya tidak berpuasa,” kata Alsabaggh.

  1. Pola Makan Tidak Tertur

Setelah Ramadhan berakhir, akan sulit untuk melanjutkan kebiasaan makan yang teratur. Tubuh mungkin sudah terbiasa tidak makan dalam jangka waktu lama di siang hari dan makan lebih banyak di malam hari.

Jika seseorang berada dalam situasi ini, Qureshi merekomendasikan untuk mencoba puasa berselang dan memastikan terhidrasi sepanjang hari. Jika kebiasaan cenderung ngemil, pertimbangkan untuk menetapkan waktu makan yang konsisten.***

Editor: Ayu Nida LF

Sumber: Healthline


Tags

Terkini

x