Awas! Meski Populer, Sejumlah Suplemen Terkenal Ini Ternyata Memiliki Bahaya Tersembunyi

- 19 April 2021, 16:20 WIB
Iluatrasi vitamin
Iluatrasi vitamin /Pixabay

KABAR BESUKI - Suplemen vitamin dipasarkan sebagai cara mudah untuk memberi tubuh Anda nutrisi yang dibutuhkannya tanpa perlu repot makan makanan yang sempurna.

Tetapi tahukah Anda beberapa suplemen tidak sehat yang tidak boleh dikonsumsi?

Jika menjalani rejimen suplemen vitamin harian, mungkin menganggap Anda melakukan sesuatu yang sehat untuk tubuh. Tetapi dalam beberapa kasus, malah melakukan yang sebaliknya.

Baca Juga: Memalukan Profesi Mulia Dokter, 'Kompaks' Kecam dr Kevin Samuel Marpaung Berharap Surat Izin Praktik Dicabut

Baca Juga: Makan di Malam Hari Ternyata Penyebab Anda Tak Nyenyak Tidur Bahkan Susah Tidur, Kok Bisa? Simak Ulasannya

Baca Juga: Apabila Kuku Kaki Anda Terlihat Gelap, Bisa Jadi Kemungkinan Anda Terkena Gejala Baru Covid-19

Sejumlah investigasi menunjukkan dugaan manfaat tidak terbukti dan dalam kasus terburuk, vitamin dan suplemen bisa berbahaya.

Ingin memastikan Anda tidak menempatkan diri pada risiko dengan suplemen ‘sehat’ Anda? Berikut sejumlah suplemen tidak sehat yang tidak boleh Anda konsumsi.

1. Anda Harus Berhati-hati Sebelum Mengonsumsi Kalsium

Kalsium membantu tulang Anda tetap kuat dan jantung Anda tetap berdebar-debar.

Namun agar bisa terserap dengan baik, kalsium harus dibarengi dengan vitamin D.

Dalam jumlah yang tepat, apakah tidak? Kalsium ekstra mungkin mengendap di arteri Anda alih-alih membantu tulang Anda.

Sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of American Heart Association menganalisis ribuan orang mengonsumsi suplemen kalsium selama 10 tahun dan menyimpulkan bahwa kelebihan kalsium menyebabkan penumpukan di aorta dan arteri lainnya. Kalsium memang penting, tetapi lebih sehat mendapatkannya langsung dari makanan Anda.

2. Beras Ragi Merah Tidak Selalu Direkomendasikan

Beras ragi merah mengklaim dapat membantu menurunkan kadar kolesterol LDL (kolesterol ‘jahat’) dan mencegah penyakit jantung, mirip dengan statin.

Baca Juga: Meski Identitasnya Belum Jelas, Inilah 3 Bukti Cinta Aldebaran 'Ikatan Cinta' yang Selalu Ada untuk Reyna

Namun, suplemen ini dikaitkan dengan sejumlah efek samping potensial. Seperti statin, beras ragi merah dapat menyebabkan efek samping yang persis sama dengan statin, dan itu termasuk masalah otot, hati, dan ginjal.

Dilansir Kabar Besuki dari Eat This, Sebuah studi yang diterbitkan di Pharmacy and Therapeutics menganalisis manfaat dan risiko nasi ragi merah.

Disimpulkan bahwa suplemen tersebut ‘tidak direkomendasikan untuk pasien dengan hiperkolesterolemia’ dan ‘belum terbukti menjadi alternatif yang aman untuk statin bagi pasien dengan hiperlipidemia’.

Jika Anda khawatir tentang kolesterol Anda, makan makanan sehat, olahraga, dan konsultasikan dengan dokter Anda sebelum mengonsumsi suplemen apa pun.

3. Beta Karoten Adalah Larangan bagi Perokok

Baca Juga: Benarkah Akan Langsung Mengalami Pembekuan Darah Usai Divaksin COVID-19? Simak Penjelasannya!

Beta karoten adalah suplemen yang populer karena bekerja sebagai antioksidan dan penguat sistem kekebalan.

Tetapi jika Anda seorang perokok atau memiliki peningkatan risiko kanker paru-paru, Anda disarankan untuk menghindari suplemen beta karoten sintetis dengan cara apa pun.

Penggunaan beta-karoten telah dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker paru-paru pada orang yang merokok atau yang telah terpapar asbes.

Sebuah studi yang diterbitkan dalam Nicotine and Tobacco Research menganalisis perokok pria yang mengonsumsi suplemen beta karoten.

Studi tersebut menyimpulkan bahwa kelompok suplementasi memiliki risiko yang lebih tinggi secara signifikan untuk mengembangkan kanker paru-paru di semua kategori kandungan tar.

Jika Anda menggunakan produk tembakau atau berisiko tinggi terkena kanker paru-paru, jangan sertakan beta karoten dalam suplemen harian Anda.***

Editor: Yayang Hardita

Sumber: Eat This


Tags

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x