Menurut Studi: Berjalan Kaki Lebih Cepat Bisa Menurunkan Risiko Kematian Dini

- 20 April 2021, 12:36 WIB
jalan kaki
jalan kaki /Aliefia rizky/freepik/drobotdean

KABAR BESUKI -  Setiap orang tentu memiliki kebiasan berjalan kaki masing-masing. Ada yang berjalan kaki dengan cepat, ada juga dan berjalan kaki dengan lambat. Seseorang yang memiliki kebiasaan berjalan kaki dengan cepat biasanya disebabkan karena sedang terburu-buru atau hal lainnya yang menyebabkan mereka berjalan dengan cepat.

Namun tahukah kamu bahwa, seseorang yang berjalan kaki dengan cepat dapat memperpanjang usia dan menurunkan risiko kematian dini dibanding orang yang berjalan dengan lambat.

Dalam sebuah penelitian di Australia menemukan bahwa, kecempatan berjalan kaki ternyata dapat memprediksi risiko kematian dini.

 Baca Juga: Safari Ramadhan Bupati Banyuwangi Bagikan Takjil Sekaligus Menyampaikan Program Banyuwangi Rebound

Dilansir Kabar Besuki  dari Science Alert, seorang peneliti bernama Emmanuel Stamatakis mengatakan bahwa, kecepatan berjalan kaki berhubungan dengan semua penyebab risiko kematian.

Pada penelitian tersebut, peneliti mengumpulkan respon dari 50 ribu orang partisipan untuk 11 survei yang dilakukan di Inggris dan Skotlandia. Tim peneliti dari University of Sydney , Australia mencari hubungan antara kecepatan berjalan kaki dengan tingkat kematian yang disebabkan oleh berbagai hal seperti kankerm kardiovaskular, dan lain-lain.

Peneliti melacak para partisipan salaam 9 tahun. Selama periode waktu tersebut, 3.617 orang meninggal dunia dan lebih dari 1.000 orang dari jumlah tersebut meninggal dunia akibat penyakit kardiovaskular.

 Baca Juga: Artis Rio Reifan Kembali Ditangkap Keempat Kalinya Atas Kasus Kepemilikan dan Penggunaan Sabu

Penelitian tersebut tentu tidak secara gambling mengatakan bahwa seseorang yang gemar berjalan kaki dengan cepat memiliki kesehatan yang lebih baik. Namun, seseorang yang sehat cenderung berjalan lebih cepat. kecepatan melangkah juga bisa memperkuat jantung lebih baik daripada berjalan lamban.

Halaman:

Editor: Ayu Nida LF

Sumber: Science Alert


Tags

Terkini

x