Menurut Penelitian, Menjadi Perokok Pasif dapat Meningkatkan Risiko Terkena Kanker Mulut Lebih Tinggi

- 29 April 2021, 10:50 WIB
Foto: Ilustrasi orang merokok
Foto: Ilustrasi orang merokok /Rianti S/Pixabay

Namun dalam penelitian terbaru ini memberi gambaran baru jika non-perokok juga berisiko tinggi menderita kanker mulut.

Penelitian ini dilakukan di Inggris, tempat dimana King's College berasal. Setidaknya ada 8.300 warga Inggris yang didiagnosis menderita kanker mulut setiap tahunnya.

Asap rokok yang ditimbulkan oleh perokok aktif mengandung senyawa karsinogen atau at penyebab kanker. Diperkirakan menjadi penyebab satu dari lima kematian akibat kanker di dunia.

Baca Juga: Tradisi Presiden Jokowi yang Melantik Menteri Baru di Hari Rabu, Apa Alasannya? Simak Ulasan Berikut

Setidaknya satu dari tiga orang dewasa dan 40 persen anak-anak menjadi perokok pasif karena tinggal atau dalam jangka panjang berada di sekitar perokok.

King's College memperoleh 6.900 data yang diperoleh dari seluruh dunia, menyimpulkan jika seseorang yang sering terpapar asap rokok berisiko 51 persen lebih tinggi terkena kanker mulut.

Analisis yang diterbitkan pada jurnal Tobacco Control juga menemukan bahwa paparan asap rokok yang konsisten dapat meningkatkan risiko kanker mulut lebih tinggi lagi.

Menurut penelitian itu, seseorang yang hidup selama 10 - 15 tahun di rumah dengan perokok memiliki kemungkinan dua kali lebih besar untuk terkena kanker mulut daripada seseorang yang menghindari asap rokok.

Baca Juga: Ini Bahaya yang Akan Terjadi Jika Sering Konsumsi Makanan Pedas Saat Sahur dan Berbuka Puasa

Para peneliti mengatakan analisis mereka terhadap lima studi 'mendukung hubungan sebab akibat' antara paparan perokok pasif dan kanker mulut.***

Halaman:

Editor: Yayang Hardita

Sumber: Daily Mail


Tags

Terkini