Kehilangan Penciuman dan Virus Covid-19, Apa Artinya?

- 4 Juli 2021, 18:48 WIB
ilustrasi masker/pixabay/ Engin Akyurt
ilustrasi masker/pixabay/ Engin Akyurt /

KABAR BESUKI – Saat ini Anda mungkin sudah paham dengan gejala-gejala Covid-19 seperti demam, kedinginan, sesak napas, dan hilangnya rasa secara tiba-tiba.

Penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Internal Medicine edisi Januari 2021 menyarankan hal lain harus ditambahkan ke daftar kasus virus ringan: Hilangnya penciuman, sebagaimana dikutip Kabar Besuki dari thehealthy.com.

Para ahli menjelaskan apa yang perlu Anda ketahui jika ini terjadi pada Anda dan mengapa virus dapat menyebabkan tubuh bereaksi seperti itu.

Baca Juga: Dokter Asal Amerika Ini Tegaskan Susu Beruang Tak Memiliki Peran dalam Mengobati Covid-19

Secara klinis disebut sebagai anosmia, atau "hilangnya kemampuan untuk mencium, adalah cerminan langsung dari afinitas virus untuk menyerang neuron penciuman aksesori," kata Chris Colbert, DO, asisten direktur program dari program residensi pengobatan darurat di Universitas Illinois di Chicago dikutip Kabar Besuki dari thehealthy.com.

Saraf penciuman adalah salah satu dari selusin saraf di tengkorak yang secara khusus terkait dengan indera penciuman Anda.

“Pengumpulan data yang sedang berlangsung memberikan bukti signifikan bahwa virus Covid-19 memiliki afinitas untuk sel aksesori spesifik ini,” kata Dr. Colbert.

Baca Juga: WNA Wajib Kantongi Kartu Vaksin Saat Masuk Indonesia Mulai 6 Juli

Dalam studi Journal of Internal Medicine, para peneliti Eropa mengamati 2.581 pasien yang didiagnosis dengan Covid-19 antara Maret dan Juni 2020, mengumpulkan data pada awal infeksi hingga dua bulan pasca-diagnosis.

Halaman:

Editor: Ayu Nida LF

Sumber: Thehealthy


Tags

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah