Pernah Positif Covid-19, Mungkinkah Terinfeksi Kembali? Simak Penelitian Ahli

- 3 Agustus 2021, 11:51 WIB
ilustrasi Pernah Positif Covid-19, Mungkinkah Terinfeksi Kembali? Simak Penelitian Ahli
ilustrasi Pernah Positif Covid-19, Mungkinkah Terinfeksi Kembali? Simak Penelitian Ahli /Andrea Piacquadio/Pexels

KABAR BESUKI – Pandemi Covid-19 yang melanda seluruh dunia khususnya di Indonesia masih mendapatkan perhatian serius dari berbagai kalangan.

Virus yang sangat berbahaya tersebut juga mengalami mutasi dan berbagai varian.

Varian delta disebut-sebut sebagai pemicu meledaknya kasus Covid-19 di berbagai negara.

Baca Juga: Sakit Mata Disebut Bisa Jadi Gejala Positif Terinfeksi Covid-19, Ini Tanda-tandanya

Bagi pasien yang sebelumnya pernah reinfeksi atau positif Covid-19 mungkin bertanya-tanya seberapa kuat mereka terlindungi dari varian delta.

Kekebalan setelah infeksi sebelumnya, dalam banyak kasus, melindungi orang dari terinfeksi Covid-19.

Ketika mereka terserang kembali, penyakitnya cenderung ringan. Namun, antibodi yang terbentuk bervariasi pada setiap orang.

Oleh karena itu, beberapa ahli menyarankan untuk mendapatkan vaksin setidaknya satu dosis untuk meningkatkan kadar antibodi.

Baca Juga: 5 Menu Sarapan Ini Ternyata Malah Bikin Badan Gendut Lho, Nomor 3 Paling Sering Dikonsumsi

Menurut penelitian, vaksin Pfizer, Moderna, AstraZeneca, dan Johnson & Johnson bekerja dengan baik terhadap semua varian, termasuk delta, terutama dalam hal mencegah penyakit parah, rawat inap, dan kematian, dikutip Kabar Besuki dari Sehatq.com.

Menurut peneliti, sebenarnya infeksi Covid-19 hingga dua kali sangat jarang terjadi.

Sebuah studi dari Cleveland Clinic, melacak kasus pada petugas kesehatan yang sebelumnya terserang Covid-19 maupun yang telah divaksin.

Para peneliti menemukan bahwa tingkat reinfeksi Covid-19 pada dasarnya sama dengan mereka yang telah divaksinasi, dikutip Kabar Besuki dari Sehatq.com.

Studi lain dari Qatar juga menemukan bahwa kemungkinan infeksi ulang sama rendahnya di antara mereka yang sebelumnya terserang Covid-19.

Baca Juga: 5 Alasan Anda Mudah Lelah dan Ini Cara yang harus Anda Lakukan untuk Mengatasinya

Ketika sudah pernah terserang Covid-19, apakah jadi kebal?

Pakar kesehatan belum menemukan apakah Anda akan benar-benar kebal terhadap Covid-19 setelah terinfeksi.

Jika Anda benar-benar memiliki kekebalan tubuh, peneliti juga belum mengetahui seberapa lama kekebalan ini akan bertahan terhadap serangan Covid-19.

Sejauh ini hanya ada beberapa insiden reinfeksi Covid yang dikonfirmasi, yaitu dua kasus dengan jenis virus yang sama, sedangkan yang ketiga terinfeksi jenis virus yang berbeda.

Akan tetapi ada jenis virus corona lain yang dapat memicu kekebalan. Studi menunjukkan bahwa orang terlindungi dari virus corona hingga satu tahun setelah infeksi.

Tubuh manusia memiliki antibodi terhadap virus yang menyebabkan sindrom pernapasan akut berat (SARS) hingga 4 tahun.

Kebanyakan orang yang pulih dari Covid-19 memiliki antibodi terhadap virus tersebut. Namun, tidak ada bukti bahwa hal ini akan melindungi dan menghindari reinfeksi ulang.

Baca Juga: Anda Sudah Vaksin Namun Masih Terpapar Virus Covid-19, Ini yang Harus Anda Lakukan

Di Korea Selatan, lebih dari 160 orang dinyatakan kena covid dua kali. Di Cina, 5-10 persenorang dites positif kembali setelah mereka pulih.

Namun ada beberapa kemungkinan seperti terinfeksi lagi, virus menjadi aktif kembali di tubuh mereka setelah berdiam beberapa saat dan hasil tesnya tidak valid serta reinfeksi Covid-19 cenderung menunjukkan gejala ringan.

Infeksi ulang Covid-19 bervariasi pada setiap orang orang. Oxford University menemukan bahwa orang yang menghasilkan respons kekebalan lebih lemah cenderung berisiko terinfeksi ulang varian baru.

Namun dalam banyak kasus, kekebalan dari penyakit sebelumnya memberikan perlindungan yang baik sehingga mengurangi tingkat keparahan. Sistem kekebalan tubuh manusia melibatkan banyak bagian kerja: antibodi, sel T, dan sel B.

Antibodi adalah garis pertahanan pertama tubuh melawan infeksi, bahkan infeksi ringan sekalipun.

Baca Juga: 5 Fakta Mengejutkan Tentang psikopat, Salah Satunya Suka Ngetroll di Internet

Sel T dan sel memori B diam-diam hidup di kelenjar getah bening dan beraksi setelah terpapar kembali dengan patogen.

Sel T dapat mengenali banyak bagian berbeda dari SARS-CoV-2. Sel T sangat penting dalam menyerang virus dan mencegah penyakit parah, rawat inap, dan kematian.

Penelitian baru juga mengatakan bahwa infeksi SARS-CoV-2 dapat menghasilkan antibodi baru dari sel B memori yang dapat mengenali varian baru dan mutasinya  saat terpapar patogen.

Karena kompleksitas sistem kekebalan kita, sebagian besar reinfeksi covid, bahkan dengan varian delta, cenderung menunjukkan gejala ringan.***

Editor: Yayang Hardita

Sumber: sehatq.com


Tags

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah